Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Petani Butuh Transfer Teknologi Sadar Karet

Gabungan Petani Perkebunan Indonesia (Gapperindo) Jawa Barat menilai penyuluhan penerapan teknologi penyadapan tanaman karet memang mendesak dilakukan.
Adi Ginanjar Maulana
Adi Ginanjar Maulana - Bisnis.com 02 Februari 2014  |  17:30 WIB
Petani Butuh Transfer Teknologi Sadar Karet
Harga hasil produksi petani jauh lebih rendah karena penyadapan yang dilakukan tidak diperbaiki. - bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Petani Perkebunan Indonesia (Gapperindo) Jawa Barat menilai penyuluhan penerapan teknologi penyadapan tanaman karet memang mendesak dilakukan.

Ketua Gapperindo Jabar Mulyana Sukandar mengatakan perilaku pengolahan karet saat ini masih mengandalkan cara tradisional dan sistem produksi yang kurang tepat, seperti penyadapan karet bokar [getah karet dipenuhi sampah].

Kondisi demikian membuat mutu hasil produksi penyadapan menjadi kurang baik, dengan nilai jual lebih rendah dibandingkan dengan penampungan getah karet di atas mangkuk.

"Pemerintah yang berperan memberikan penyuluhan teknologi sederhana yang diterapkan kepada petani, agar petani rakyat bisa memproduksi karet yang bermutu dan bernilai jual tinggi," katanya.

Pihaknya menganggap wajar harga hasil produksi petani jauh lebih rendah karena penyadapan yang dilakukan tidak diperbaiki.

Meski demikian, dia mengaku untuk mengubah perilaku itu tidak mudah, dan membutuhkan waktu panjang karena menyangkut dengan kebiasaan petani. Namun kebiasaan itu sedini mungkin harus diperbaiki agar produksi karet berkembang.

"Dengan iming-iming harga jual lebih tinggi mendongkrak pendapatan petani, perilaku pengolahan karet yang dilakukan petani bisa berubah lebih baik lagi," ujarnya.

Pihaknya juga meminta pemerintah membuat lembaga permodalan khusus untuk menjamin kebutuhan petani karet guna meringankan beban kebutuhan petani. “Harga karet itu cenderung fluktuatif sehingga diperlukan lembaga permodalan khusus guna kebutuhan hidup sehari-hari,” katanya. (Adi  Ginanjar Maulana/Wandik Panca Adiguna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

karet petani
Editor : Fatkhul-nonaktif

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top