Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tanaman Cabai Terserang Penyakit, Harga Hortikultura Terancam Meninggi

Selain tergangggu distribusi, petani juga sedang menghadapi penyakit cabai merah akibat cuaca ekstrem. Kenaikan harga produk agribisnis ini makin mengancam konsumen.
Tanaman Cabai Terserang Penyakit, Pasokan Berpotensi Langka. /bisnis.com
Tanaman Cabai Terserang Penyakit, Pasokan Berpotensi Langka. /bisnis.com

Bisnis.com, BANDUNG - Selain tergangggu distribusi, petani juga sedang menghadapi penyakit cabai merah akibat cuaca ekstrem. Kenaikan harga produk agribisnis ini makin mengancam konsumen.

Produksi juga berkurang hingga 40% karena buah cabai cepat busuk akibat pohon layu karena terlalu banyak air hujan.

“Umumnya penyakit cabai itu layu, hama patek, dan batang busuk. Ini akibat terlalu banyak air dan embun. Kondisi tersebut hampir merata pada tanaman cabai di Ciamis  yang menurunkan produksi hingga 40%,” kata Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Pipin Apilin, Senin (27/1/2014)

Adapun, untuk pasokan cabai ke industri saat ini pihaknya menghentikannya sementara karena terlalu banyak syarat dan kurang menguntungkan bagi petani. “Petani lebih memilih memasok pasar tradisional, karena harga lebih tinggi dan tidak terlalu banyak syarat,” katanya.

Kabid Produksi Hortikultura Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Bandung Endang Rachmat mengatakan pasokan produksi hortikultura ke beberapa daerah seperti Jakarta dan Pantura selama ini masih berjalan normal.

“Jalur yang dilalui tidak terendam banjir. Jadi, pasokan hortikultura ke beberapa pasar induk masih aman,” katanya.

Meski demikian, pihaknya mengaku terjadi penurunan produksi yang di tingkat petani akibat cuaca ekstrem antara lain cabai, petsay, dan kubis.

“Penurunan masih kategori wajar. Kalau untuk memenuhi lokal Kabupaten Bandung masih aman. Tapi, kalau untuk ke pasar induk, memang agak berkurang,” ujarnya. (Adi Ginanjar Maulana/Wandrik Panca/Anep Paoji)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper