Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Santika Indonesia Sasar Kota Penyangga

Operator hotel Santika Indonesia - PT Grahawita Santika tengah gencar mengembangkan pasar perhotelan dari kelas menengah hingga atas dengan menyasar kota-kota penyangga di setiap daerah.
Surabaya dan kota penyangganya merupakan pusat-pusat bisnis untuk kawasan Indonesia timur./Antara
Surabaya dan kota penyangganya merupakan pusat-pusat bisnis untuk kawasan Indonesia timur./Antara

Bisnis.com, SURABAYA – Operator hotel Santika Indonesia - PT Grahawita Santika tengah gencar mengembangkan pasar perhotelan dari kelas menengah hingga atas dengan menyasar kota-kota penyangga di setiap daerah.

Corporate Marketing Communication Manager Santika Vivi Herlambang mengatakan Santika menargetkan pengembangan 100 hotel kelas bintang dua hingga bintang lima di seluruh Indonesia hingga 2016.

“Saat ini Santika sudah mengoperasikan 57 hotel di seluruh Indonesia, dan tinggal 43 hotel lagi untuk bisa mencapai 100 hotel,” katanya dalam konferensi pers Grand Opening Santika Premiere Gubeng, Surabaya, Rabu (22/1/2014).

Tahun ini, kata Vivi, Santika berencana membuka 20 hotel lagi dari berbagai kelas. Di Surabaya, sudah ada 4 hotel Santika yang beroperasi, di antaranya  dua hotel berbintang tiga, Amaris hotel bintang dua, serta Santika Premiere Gubeng bintang empat.

“Di Surabaya, kami belum memiliki bintang empat, untuk itu kami buka kelas ini agar setiap kota besar memiliki semua kelas. Dari target pengembangan 100 hotel itu, Jawa Timur mendapat porsi 7%-10%,” katanya.

Menurut Vivi, Surabaya memiliki ceruk pasar yang besar sehingga sangat tepat untuk pengembangan hotel. Surabaya dan kota penyangganya merupakan pusat-pusat bisnis untuk kawasan Indonesia timur.

“Kami tidak hanya menyasar kota utama tapi juga menjangkau kota kedua seperti Gresik, Ponorogo, Tasikmalaya atau setiap kabupaten juga kami akan masuk,” katanya.

Vivi menjelaskan dalam mengembangkan bisnis perhotelan, diperlukan investasi sekitar Rp300 juta – Rp350 juta per kamar untuk hotel bintang dua, Rp350 juta – Rp500 juta per kamar untuk hotel bintang tiga dan sekitar Rp500 juta – Rp700 juta per kamar untuk hotel bintang empat.

“Dalam pengembangan hotel ini kami selalu mengandeng para investor sehingga 50% lebih dimiliki oleh investor,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper