Bisnis.com, MAKASSAR--PT Lippo Karawaci Tbk berencana melakukan pemancangan tiang perdana proyek pembangunan superblok The St Moritz Makassar pada akhir kuartal II/2014.
Chief Executive Officer Lippo Homes, unit bisnis Lippo Karawaci, Ivan Setiawan Budiono mengatakan groundbreaking megaproyek tersebut diharapkan bisa berjalan sesuai dengan rencana, terlebih peluncuran secara resmi proyek superblok dengan nilai investasi mencapai Rp3,5 triliun itu telah dilaksanakan.
"Kita rencanakan groundbreaking akhir kuartal II/2014 atau enam bulan kedepan. Penjualan awal bahkan sudah kita lakukan dengan menawarkan menara apartemen yang pertama kepada calon investor," ucapnya di sela-sela acara launching superblok St Moritz Makassar, Sabtu (18/1/2014).
Adapun, pada peluncuran superblok St Moritz Makassar itu, Lippo Homes menawarkan 286 unit apartemen yang terbagi dalam 22 lantai di menara pertama megaproyek tersebut.
Menurut Ivan, pada penjualan awal menara apartemen pertama itu pihaknya membanderol harga Rp700 juta untuk setiap unit yang hanya berlaku pada hari launching superblok itu.
"Kita targetkan dalam penjualan awal ini transaksi bisa mencapai Rp400 miliar, apalagi menara apartemen pertama ini bisa dijadikan sarana investasi prospektif bagi para investor," katanya.
Terkait proses pembangunan superblok St Moritz Makassar, lanjut Ivan, sejauh ini sudah memasuki tahapan finalisasi pematangan lahan agar bisa disesuaikan dengan struktur bangunan.
Adapun, superblok itu akan terdiri dari tiga menara apartemen, di mana menara pertama setinggi 215 meter dan terintegrasi dengan Lippo Mall seluas 227.000 m2 dan sejumlah fasilitas pendukung lainnya seperti country club, multifunction lounge, private sky infinity pool dan lainnya.
Selain itu, dalam kawasan superblok itu juga dilengkapi RS International Siloam, hotel dengan kapasitas 210 kamar, sekolah Pelita Harapan serta sejumlah fasilitas hiburan.
Adapun, keseluruhan megaproyek tersebut bakal berdiri di atas lahan seluas 2,7 hekatare yang berada di kawasan bisnis Panakkukang Makassar.