Bisnis.com, BALIKPAPAN - Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Kalimantan Timur mengandalkan produk bandeng beku untuk memacu pendapatan komersial yang dipatok sebesar Rp20,82 miliar pada tahun ini.
Kepala Bidang Komersial Bulog Divre Kaltim Ismoyo Dwijantoro mengatakan penjualan produk bandeng beku ditargetkan mencapai 200 ton hingga akhir tahun. Adapun hingga pekan pertama awal tahun ini, angka realisasi tercatat telah mencapai 136 ton bandeng beku.
“Targetnya 200 ton, sama dengan tahun lalu. Tampaknya tahun ini juga akan melampaui target. Tahun lalu, kami berhasil membukukan realisasi penjualan 238 ton bandeng beku,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (7/1/2014).
Dari target sebesar 200 ton tersebut, nilai jual bandeng beku tersebut diperkirakan mencapai Rp2,925 miliar. Nilai tersebut kemungkinan akan bertambah sesuai dengan harga jual bandeng di pasaran.
Ismoyo mengakui pasokan bandeng beku berasal dari Tarakan yang juga dihimpun dari daerah di sekitarnya seperti Nunukan dan Bunyu. Dia optimistis target tersebut bisa terlampaui mengingat realisasi pada bulan berjalan sudah hampir mencapai target yang ditetapkan.
Selain mengandalkan hasil penjualan bandeng beku, Bulog Divre Kaltim juga akan menggenjot pendapatan pada penjualan sektor unggulan di Bulog Mart.
Saat ini sudah ada dua Bulog Mart yang beroperasi, yakni di Tarakan dan Balikpapan. “Di Tarakan memang sudah berkembang karena lebih dahulu beroperasi,” sahut Abdul Nadjid, Kadivre Bulog Kaltim.
Rencananya, Bulog Divre Kaltim akan membuka Bulog Mart di Samarinda sehingga menambah lokasi persebaran. Selain itu, pembukaan Bulog Mart diarahkan di tiap kantor seksi logistik (Kansilog) yang ada di Kaltim. “Dengan pertimbangan permintaan pasar juga tentunya,” katanya.