Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, PEKANBARU--PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), pemegang konsensi hutan tanaman industri (HTI),  turut mendukung pengembangan lumbung pangan di Desa Kuntu, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau  untuk mendukung ketahanan pangan di daerah tersebut.

Presiden Direktur RAPP Kusnan Rahmin mengemukakan pengembangan padi sawah di Desa Kuntu dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang selama ini terbengkalai.

“Hal ini diharapkan bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi petani Desa Kuntu, sekaligus bisa menjadi lumbung padi bagi wilayah Kecamatan kampar Kiri,” katanya dalam pernyataan tertulis, Sabtu (28/12/2013).

Pengembangan lumbung pangan Desa Kuntu mulai diawali dengan sosialiasi mulai tahun 2008. Pada 2010 kemudian dilakukan uji coba tanam seluas 6 hektare. Penanaman padi pertama mulai dilakukan pada 2011 diatas lahan seluas 15 hektare. Pada tahun itu juga dilakukan panen perdana dengan produksi  beras rata-rata 2,2 ton/hektare.

Selanjutnya pada, 2012 penanaman diperluas menjadi 25 hektare dan diperoleh hasil produksi yang meningkat dengan rata-rata 2,9 ton/hektare. Pada tahun ini produksi rata-rata meningkat menjadi 3,7 ton/hektare.

 “Nantinya lahan sawah yang akan dikembangkan seluas 49,5 hektare,” kata Kusnan.

Untuk mendukung program pengembangan lumbung pangan, dilakukan pendampingan berkelanjutan melalui pertemuan kelompok rutin yang dilakukan sekali dalam sebulan. Selain itu pendampingan  juga dilakukan melalui monitoring dan kunjungan lapangan ke lahan petani untuk mendiskusikan masalah budidaya padi. Peningkatan kapasitas petani juga dilakukan dengan melakukan sekolah lapang dan melibatkan petugas pertanian setempat.

Untuk mendukung ketahanan pangan, Kusnan menuturkan, pihaknya juga menjalankan program Sistem Pertanian Terpadu (SPT) yang memberikan bantuan sarana produksi pertanian berupa benih, pupuk, obat-obatan dan peralatan pertanian.

“Secara perlahan kelompok sudah membuat kesepakatan untuk memperkuat modal melalui pola pembayaran pemanfaatan sarana produksi kepada kelompok. Modal ini nantinya akan dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan budidaya berikutnya,” katanya.

Sebelumnya Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menginstruksikan agar pemegang izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (IUPHHK) mdnukung ketahanan pangan sebagai antisipasi guna menghindarkan Indonesia dari jeratan krisis ditengah situasi perkekonomian global yang tidak stabil.

“Terutama untuk lima komoditas yang ditarget swasembada yaitu, padi, tebu, kedelai, jagung, dan daging ternak,” kata Menhut.

Menhut menuturkan pentingnya menjaga ketahanan pangan nasional. Dia menyatakan, jika harga pangan meledak, gejolak ekonomi yang terjadi akan sulit dikendalikan. Untuk itu, dia meminta agar pengusaha sektor kehutanan, baik BUMN maupun swasta, memanfatkan 10%-20% areal konsesinya untuk pengembangan tanaman pangan guna mendukung pencapaian swasembada.

“Saya sudah bicara dengan Perhutani, Inhutani, swasta pemegang HPH dan HTI untuk tindaklanjuti upaya peningkatan produksi pangan. Saya minta 10% atau 20% konsesi untuk ditanam jagung, kedelai, dan tanaman pangan lain,” ujarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper