Bisnis.com, MAKASSAR—Kementerian Perhubungan telah menerbitkan rekomendasi dan izin pembangunan proyek Makassar New Port (MNP) seiring dengan rampungnya pembahasan tata pelabuhan nasional oleh regulator.
Bobby R. Mamahit, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, mengatakan surat izin pembangunan tersebut telah diberikan kepada PT Pelindo IV selaku operator proyek MNP.
“Diharapkan tahun depan sudah mulai [proyek MNP]. Rekomendasi dan izin sudah diberikan kepada Pelindo IV untuk melakukan pengerjaan, tahap awal untuk reklamasi dulu,” ujarnya, Rabu (18/12/2013).
Menurutnya, proyek MNP itu disiapkan sebagai langkah antisipasi ancaman stagnasi Pelabuhan Makassar yang diperkirakan bakal mengalami titik jenuh pada 2017.
Penerbitan izin pembangunan proyek MNP juga telah melalui analisa keseimbangan antarpelabuhan yang berada di kawasan Indonesia Timur yang memiliki keterkaitan dengan arus barang di Makassar.
“Kita memiliki tata pelabuhan nasional, keseimbangan antarpelabuhan termasuk dalam penilaian apakah bisa dibangun atau belum termasuk MNP ini,” ujarnya.
Selain itu, kata Bobby, pihaknya juga tengah merencanakan pembangunan pelabuhan khusus penumpang di Galesong agar Pelabuhan Makassar berfokus pada pelayanan arus bongkar muat.
Adapun, pelabuhan khusus penumpang tersebut diestimasi paling lambat bisa terealisasi pada 2017.
Selain merencanakan pelabuhan khusus penumpang, Kemenhub juga bakal lebih memaksimalkan Pelabuhan Garongkong sebagai second line Makassar, khususnya untuk bongkar muat kapal breakbulk dan multipurporse dengan ukuran 22.000 GT ke atas.
Makassar New Port Segera Dibangun
Kementerian Perhubungan telah menerbitkan rekomendasi dan izin pembangunan proyek Makassar New Port (MNP) seiring dengan rampungnya pembahasan tata pelabuhan nasional oleh regulator.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
37 menit yang lalu