Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Setuju Ikut Sharing Tabungan Perumahan Rakyat

Pemerintah sebagai pihak pemberi kerja menyatakan siap berkontribusi dalam sharing iuran Tabungan Perumahan Rakyat (tapera), hanya belum diputuskan secara pasti besaran persentasenya.

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah sebagai pihak pemberi kerja menyatakan siap berkontribusi dalam sharing iuran Tabungan Perumahan Rakyat (tapera), hanya belum diputuskan secara pasti besaran persentase-nya.

Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mengatakan pihaknya akan melakukan rapat kabinet bersama kementerian terkait untuk membahas hal tersebut secara lebih terperinci. Dia memperkirakan keputusan bisa segera diambil dalam waktu dekat ini.

Berdasarkan infromasi awal, tuturnya, jumlah persentase iuran tapera adalah 3% dari upah, yang dibagi 0,5% menjadi tanggung jawab pemberi kerja, dan 2,5% persen ditanggung langsung oleh pekerja.

“Saya akan rapat dengan Menkokesra besok (19/12/2013). Harusnya dengan persentase sekecil itu, pengusaha maul ah,” katanya usai menghadiri malam resepsi peringatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) di Hotel Sahid Jaya, Rabu (18/12/2013).

Pada awal pekan ini, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menyebutkan persentase yang lebih besar, yakni pada kisaran 1% hingga 2,5%.

“Political willnya pemerintah setuju ikut terlibat. Kalau memang bisa naik menjadi 1%, lebih bagus lagi dong,” sambung Djan.  

Dalam perkembangan yang ada, pekerja dikenakan kewajiban membayar iuran 5% dari upah.

Besaran tersebut ditanggung bersama, yakni 2,5% oleh pekerja, dan 2,5% oleh pemberi kerja. Karena dianggap terlalu besar, jumlah iuran diusulkan turun menjadi 2%, yakni 1% oleh pekerja, dan 1% oleh pemberi kerja.

Sebagai pemberi kerja, pemerintah sempat mengungkapkan keengganannya terlibat dalam pembayaran iuran, karena akan memberikan beban fiskal baru pada APBN saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatia Qanitat
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper