Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dekopin: 10 Kelemahan Kembangkan Koperasi

Dewan Koperasi Indonesia menegaskan ada 10 faktor kelemahan yang membuat tingkat daya saing investasi Indonesia rendah serta berpengaruh bagi pengembangan gerakan koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat

Bisnis.com, JAKARTA— Dewan Koperasi Indonesia menegaskan ada 10 faktor kelemahan yang membuat tingkat daya saing investasi Indonesia rendah serta berpengaruh bagi pengembangan gerakan koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat.

Agung Sudjatmoko, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Kelembagaan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), mengemukakan salah satu di antaranya adalah otonomi daerah yang berdampak pada mahalnya biaya.

”Kebijakan ekonomi yang protektif juga menyebabkan kurang inovatif yang menciptakan harga produk menjadi mahal disertai lambatnya perizinan yang diperlukan pelaku usaha,” katanya kepada wartawan, Jumat (13/12/2013).

Selain itu peran dari lembaga-lembaga ekonomi nasional masih di bawah standard, sifat dan struktur pasar yang tidak fleksibel dan tidak dinamis ditambah resistensi serikat pekerja masing tinggi. Persoalan lainnya adalah terbatasnya kualitas SDM serta infrastruktur juga belum memadai.

Dekopin saat ini tengah mengembangkan new development paradigm yang mengarah pada peningkatan empat target kinerja. Masing-masing, kualitas SDM harus merata di seluruh provinsi atau daerah.

Selanjutnya pembangunan sarana atau infrastruktur harus jadi prioritas, termasuk pembangunan sentra industri dan pelabuhan. Kegiatan ekonomi harus memiliki keunggulan komparatif berdasarkan kekayaan sumber daya alam untuk dikembangkan seoptimal mungkin.

”Khusus pembangunan di Indonesia Bagian Timur (IBT) harus dimonitor oleh industralisasi yang dilandasi keterkaitan produksi yang kuat antara industri manufaktur dan sektor primer seperti pertanian dan pertambangan.”

Untuk meningkatkan daya saing gerakan koperasi, khususnya secara bisnis dan institusi, Dekopin akan memperkuat ideologi koperasi kepada anggotanya bersamaan dengan perkuatan kelembagaan koperasi sebagai entitas bisnis modern.

Dekopin juga membangun kultur kreativitas, inovatif, dan nilai tambah untuk meningkatkan daya saing koperasi. Memperkuat jaringan kemitraan dengan pemangku kepentingan atau stakeholders. Perbaikan ini adalah dari sisi internal.

”Dari sisi bisnis koperasi, diupayakan peningkatan modal sendiri berdasarkan skala ekonomi yang layak agar bisa mengembangkan bisnis dengan menerapkan manajemen modern, “ ujar Agung.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper