Bisnis.com, CILEGON - Kementerian Perindustrian mendorong agar pengadaan kapal guna memenuhi kebutuhan industri nasional dibuat di dalam negeri.
Oleh sebab itu, pihaknya berjanji akan memberikan proteksi atau keberpihakan bagi industri yang mau melakukannya.
Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan target pertumbuhan industri galangan kapal tahun ini bisa di atas 6% atau melebihi pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, jumlah armada kapal nasional berbendera Indonesia meningkat signifikan sejak diterbitkannya Inpres No.5/2005. Adapun saat ini jumlah kapal nasional mencapai 11.500 unit atau meningkat 5.500 unit jika dibandingkan dengan tahun 2005 yaitu 6.000 unit.
"Saya tidak bisa katakan apa itu proteksinya, nanti kena WTO. Yang pasti keberpihakan pada industri galangan kapal nasional," kata Hidayat usai acara Peresmian kapal offshore jenis aluminium terbesar pertama produksi galangan kapal nasional di Cilegon provinsi Banten hari ini, Jumat (6/12/2013).
Hidayat mengatakan, impor komponen kapal saat ini memang tinggi. Hal ini lantaran Indonesia juga belum memiliki kemampuan yang mumpuni dalam memproduksi komponen kapal.
"Sekarang impor dimudahkan. Tetapi nanti kalau industri kita sudah bisa produksi, pengenaan bea masuk akan ditingkatkan, "tambahnya.
Selain itu, untuk meningkatkan impor komponen kapal, pemerintah terus melakukan berbagai upaya dan langkah kebijakan, seperti peningkatan SDM industri perkapalan melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan dan penumbuhan klaster industri komponen perkapalan. Kemudian, membuat kebijakan untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui pemberian fiskal.
Menurut Hidayat, meningkatnya kebutuhan armada tentu akan berdampak terhadap peningkatan kebutuhan komponen dan jasa industri maritim pendukung lainnya seperti marine coating dan protectives, oil and lubricants, marine components, marine safety equipment, marine engines, dan lainnya.
"Kemampuan industri galangan kapal nasional selain untuk pembangunan armada kapal baru, juga harus bisa memberikan pelayanan perawatan dan perbaikan kapal dengan cepat dan berkualitas." (Muhamad Hilman)