Bisnis.com, JAKARTA - Sektor Kelautan dan Perikanan telah menyerap Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp764,9 miliar yang mencakup 7.327 debitur.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan pelaku usaha kelautan dan perikanan berskala menengah dan kecil harus diakomodasi untuk mendapatkan sumber permodalan, salah satunya adalah KUR.
"Sampai akhir September 2013, secara kumulatif, realisasi KUR sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp764,9 miliar atau 0,6% dari total penyaluran KUR nasional Rp126,41 triliun," ujarnya, Selasa (3/12).
Untuk meningkatan akses UMKM sektor perikanan dan kelautan terhadap KUR, pemerintah mendorong optimalisasi peran lembaga perantara kredit, seperti Bank Perkreditan Rakyat Pesisir (BPR Pesisir), Unit Simpan Pinjam, Swamitra Mina dan Grameen Pesisir.
KKP melalui Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau Pulau Kecil (KP3K) telah membina sebanyak 276 Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Terdiri dari enam unit BPR Pesisir, 113 Swamitra Mina Baik Online maupun Offline, 25 Baitul Qirodl dan 112 USP serta 23 Unit Grameen Bank.
“Lembaga ini merupakan hasil Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) melalui skema linkage guna meminimalisasi persyaratan kredit yang harus dipenuhi pelaku usaha,” katanya.
LKM tersebut berafiliasi dengan 269 unit Koperasi Pesisir/ Perikanan. Utamanya yang terkait dengan nelayan, pembudidaya ikan, pengolahan ikan, dan pemasaran ikan. Pada 2013, LKM pesisir tercatat telah mengakses dana Rp48,52 miliar untuk 28 koperasi.
Sharif menambahkan untuk menggerakan perekonomian di wilayah pesisir, sangat dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, baik dari kalangan pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun kalangan swasta, terutama pihak-pihak yang berkaitan dengan sumber-sumber permodalan.
“Salah satu kredit program yang mendapat sambutan baik dari pihak perbankan adalah KUR. Hal ini ditandai dengan banyaknya bank pelaksana, yaitu tujuh bank nasional dan seluruh bank daerah,” imbuhnya.
