Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelabuhan Cilamaya: Menperin Mendesak Menhub

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menyatakan rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Jawa Barat harus segera direalisasikan lantaran akan ada konsentrasi industri mesin, otomotif, dan elektronik yang meningkat pesat di Karawang dan Cikampek dalam waktu dekat. Sebagian besar investasi datang dari Jepang, Korea, dan China.

Bisnis.com, JAKARTA- Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menyatakan rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Jawa Barat harus segera direalisasikan lantaran akan ada konsentrasi industri mesin, otomotif, dan elektronik yang meningkat pesat di Karawang dan Cikampek dalam waktu dekat. Sebagian besar investasi datang dari Jepang, Korea Selatan, dan China.

 

Hidayat mengatakan studi kelayakan (feasibility study) rencana pembangunan pelabuhan tersebut sudah diselesaikan oleh Kementerian Perhubungan. “Saya mengusulkan (ke Kemenhub) agar dilakukan beauty contes saja, skemanya joint pemerintah pusat, pemerintah daerah dengan investor. Investor China, Jepang dan Korea bersedia membiayai dengan skema build on operation,” kata Hidayat ditemui di sela-sela acara Forum Komunikasi Menteri Perindustrian dengan Dunia Usaha di Bandung, Jumat (29/11/2013).

 

Pembangunan pelabuhan baru mendesak dilakukan lantaran Pelabuhan Tanjung Priok sudah tidak menampung dengan baik lagi. Selain akan ada konsentrasi industri baru, kawasan industri di Karawang, Bekasi, dan Cikampek sudah sold out saat ini. Hal ini menunjukkan investor masih berminat berinvestasi di dalam negeri.

 

Jadi Cilamaya pilihannya. Yang harus dilakukan adalah action agar tidak dikatakan omong kosong. Proyek Cilamaya harus didorong.”

 

Menurutnya, tututan pembangunan Pelabuhan Cilamaya juga datang dari para investor yang ingin menambah investasi di dalam negeri. “Seperti kemarin, Chairman Toyota Manufactur datang, dia bilang kemacetan dan antri membuat sekian jam delay logistik ke Tanjung Priok. Hal ini bisa terpecahkan kalau dalam 2-3 tahun Cilamaya bisa dibangun.” tambahnya.

 

Pelabuhan-pelabuhan baru memang sangat dibutuhkan seiring dengan tumbuhnya industri-industri baru di dalam negeri. Menurutnya, pembangunan Pelabuhan Cilamaya bukan untuk menampung kontainer-kontainer industri yang masuk dan keluar lewat Pelabuhan Tanjung Priok. Namun, benar-benar untuk melayani industri baru yang menjadi sentra dari industri otomotif, elektronik, dan mesin. Sekarang memang belum berproduksi, tetapi baru mau produksi.”

LEBIHI KAPASITAS

Ekonom dari Forum Ekonomi Jawa Barat Ina Primiana mengatakan saat ini semua industri yang melakukan perdagangan lewat Pelabuhan Tanjung Priok. Padahal saat ini sudah melebihi kapasitas seharusnya.

 

Biaya logistik itu 24%-30% dari kegiatan produksi, ini akan membuat industri rugi. Belum lagi bahan bakar yang digunakan akan menambah high cost economy. Padahal di luar negeri, rata-rata biaya logistik hanya 15% dari kegiatan produksi,” kata Ina.

 

Ina juga mempertanyakan, di Indonesia ada ribuan pelabuhan, tetapi yang digunakan oleh sebagian besar industri hanya Tanjung Priok dan Tanjung Perak. “Saya pikir, Pelabuhan Cirebon bisa dimanfaatkan, direvitalisasi.”

 

Menperin Hidayat mengatakan, dibandingkan dengan Pelabuhan Cirebon, Pelabuhan Cilamaya akan diprioritaskan terlebih dahulu. “Kalau revitalisasi Cirebon kemungkinan ada swasta yang mau. Kerja sama dengan pemda, nanti saya yang carikan investornya, sudah ada.”

 

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, selain membangun pelabuhan, perbaikan infrastruktur di pelabuhan, seperti Pelabuhan Tanjung Priok juga sangat dibutuhkan. Dia meminta, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan daerah setempat bisa memperbaiki jalanan di sekitar yang rusak. “Ini untuk jangka pendek.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper