Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Ramah Lingkungan, APKI Butuh Alat Produksi

Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) mengharapkan bantuan dari pemerintah berupa alat produksi untuk menunjang industri ramah lingkungan.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) mengharapkan bantuan dari pemerintah berupa alat produksi untuk menunjang industri ramah lingkungan.

Perwakilan Bagian Komite APKI Bambang Edy Purwanto mengatakan adanya bantuan alat produksi bisa menyemangati pengusaha untuk menghasilkan produk yang tidak merusak lingkungan.  

”Pengusaha sebenarnya sudah berupaya ke sana [penyediaan alat]. Kalau suatu produk tidak ramah lingkungan, pasti akan ditolak. Namun, mengenai ketersediaan alat [yang tidak merusak alam] perlu diperhatikan,” ujar dia.

Selain mendesak bantuan alat produksi, sambung Bambang, pengusaha menganggap perlu ada regulasi yang jelas dari pemerintah untuk membedakan kriteria apa saja produk yang ramah lingkungan dan tidak. Pasalnya, selama ini pengusaha merasa bingung dengan ketidakjelasan regulasi.

“Kami butuh regulasi yang mendukung itu. Contohnya, pemberian insentif kepada pengusaha,” papar Bambang saat ditemui Bisnis disela-sela acara Suistanable Business Dialogue di Hotel JS Luwansa, Rabu (27/11).

Kondisi lapangan yang dihadapi pengusaha, kata Bambang, yakni pelaku usaha di bidang industri selalu dituduh sebagai pihak yang melakukan perusakan lingkungan. Padahal, tuduhan itu tidak benar. Karena dari pengusaha telah memiliki kesadaran bagaimana menciptakan suatu produk yang tidak berdampak negatif terhadap lingkungan.

”Kasarnya, kami selalu dituduh sebagai pihak yang merusak lingkungan,” tegasnya.

Agar sangkaan buruk terhadap pengusaha tidak terjadi, pihaknya mengharapkan kerja sama yang baik antara pemerintah dan pelaku usaha. Kerja sama yang dilakukan bisa diwujudkan dalam bentuk sosialisasi kepada khalayak umum bahwa perusahaan yang memproduksi produk tertentu tidak merugikan lingkungan.

Sementara itu, Shinta W. Kamdani, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim, menyatakan sustainable business perlu menggandeng stakeholder.

”Untuk mendukung itu, perlu investor di bidang ramah lingkungan. Dalam hal ini kami [Kadin] bekerja sama dengan Jerman,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper