Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Menguat, Industri Pulp Tersenyum

Bisnis.com, JAKARTA - Seiring menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat, industri pulp dan kertas berpotensi meraup untung dari selisih kurs transaksi ekspor.

Bisnis.com, JAKARTA - Seiring menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat, industri pulp dan kertas berpotensi meraup untung dari selisih kurs transaksi ekspor.

Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Kusnan Rahmin menuturkan harga ekspor produk pulp dan kertas cenderung stabil. Namun, penguatan dolar AS membuat harga jual lebih tinggi apabila dikonversi dalam rupiah.

"Harga tidak berubah, ini selisih kurs saja. Kita jual ekspor kan dalam dolar, otomatis nilainya dalam rupiah lebih tinggi," ujar Kusnan, Selasa (27/8/2013).

Apabila dikalkulasi, depresiasi kurs dari Rp9.500/US$ menjadi Rp11.000/US$ berpotensi meningkatkan nilai ekspor sekitar 15%.

Di sisi ongkos produksi, lanjutnya, penguatan dolar AS berpotensi mengerek harga sejumlah komponen impor, misalnya pulp serat panjang dan sejumlah bahan kimia.

"Dolar mahal juga meningkatkan ongkos produksi karena beberapa komponen kita impor," kata Kusnan.

Produksi pulp dan kertas RAPP diproyeksi mencapai 3 juta ton/tahun yang terdiri dari 2,2 juta ton bubur kertas dan 800.000 ton kertas. Adapun orientasi ekspornya mencapai sekitar 70% dari total produksi dengan pangsa pasar a.l. China, India,  Asean, dan Timur Tengah.

Sementara itu, Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan Kementerian Kehutanan Dwi Sudharto menuturkan penguatan dolar AS berdampak positif terhadap ekspor produk kehutanan.

Berdasarkan data Sistem Informasi Legalitas Kayu (SILK), ekspor kayu panel per Agustus mencapai US$1,92 miliar, adapun ekspor pulp dan kertas tercatat sekitar US$1 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper