Bisnis.com, BANDUNG—Industri pengolahan susu di Kabupaten Bandung mulai meningkatkan bahan baku ke susu impor, akibat pasokan susu dari peternak lokal semakin berkurang.
Ketua Koperasi Peternakan Sapi Bandung Selatan (KPBS) Aun Gunawan mengungkapkan produksi susu peternak lokal menyusut hingga 25% menjadi hanya 90.000 liter dari sebelumnya mencapai 120.000 liter per hari.
Kondisi tersebut dipengaruhi populasi sapi perah yang belum bertambah signifikan, setelah adanya tren penjualan dan pemotongan pada saat harga daging mahal. Pada 2011 populasi sapi di Bandung Selatan mencapai 25.000 ekor dan terus berkurang menjadi 17.000 ekor.
“Kami kesulitan untuk memenuhi pesanan susu dari IPS. Bahkan, sekarang peternak lokal terancam, karena IPS sudah memanfaatkan susu impor untuk memenuhi kebutuhan bahan bakunya," katanya kepada Bisnis, Rabu (20/11/2013).
Pihaknya menyiasati penurunan produksi dengan meningkatkan kualitas susu yang dipasok ke IPS karena khawatir kalah bersaing terhadap susu impor. Di samping itu, pihaknya terus mengurangi penjanggalan sapi betina produktif untuk menjaga ketahanan produksi susu. Apalagi pemerintah kurang memperhatikan terhadap peternak sapi lokal.
Sekretaris KPBS Adang Salahudin menambahkan produk susu lokal masih sulit bersaing dengan produk susu impor, baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. "Jangankan untuk bersaing dengan produk impor, memikirkan ongkos produksi agar lebih efesien masih kesulitan," tegasnya.
Dia menilai masalah sumber daya manusia (SDM) peternak lokal dan penerapan teknologi yang masih tradisional menjadi faktor utama sulitnya untuk meningkatkan kualitas susu lokal.
Oleh karena itu, peternak lokal perlu dibantu untuk membenahi sarana dan prasarana penunjang produksi susu, menjelang bergulirnya perdagangan bebas Asean 2015.
Dia mengungkapkan hasil produksi susu dari peternak lokal hanya memenuhi sekitar 25% terhadap total produk susu olahan di Jabar. Rata-rata peternak lokal hanya mampu memelihara 3 ekor sapi, sedangkan peternak luar negeri bisa mencapai 50 ekor untuk setiap peternak.
"Kami mendesak pemerintah untuk lebih berpihak terhadap peternak lokal, karena semua masalah tersebut tidak akan terselesaikan tanpa dukungan kebijakan."
Dihubungi terpisah, produsen susu PT Insan Muda Berdikari mengaku potensi produksi susu lokal masih bisa ditingkatkan mengingat kebutuhan susu nasional masih banyak. (Adi Ginanjar Maulana, Ria Indhryani, Wandrik Panca Adiguna)