Bisnis.com, JAKARTA-PT Donggi Senoro LNG (DSLNG) menargetkan pengapalan produksi gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) pada 2015, setelah pengerjaan proyek kilangnya selesai pada 2014.
Andy Karamoy, Direktur Urusan Korporasi PT DSLNG, mengatakan pengerjaan kilang LNG masih sesuai target yang telah ditetapkan. Kilang itu rencananya akan mulai beroperasi pada pertengahan 2014, sehingga baru dapat melakukan pengapalan pada kuartal pertama 2015.
“Diperlukan 90 hari sejak kilang mulai beroperasi hingga pasokan gas dari hulu mencapai optimal.,” katanya di Jakarta, Selasa (19/11/2013).
Pada Oktober 2013, konstruksi fisik kilang milik Donggi Senoro sudah mencapai 83%, atau hampir seluruh fasilitas utama kilang seperti tangki penyimpanan LNG, main heat exhanger dan scrub column telah terpasang.
Sedangkan tahun depan perusahaan akan mulai melakukan pengerjaan elektrikal di proyek dengan total investasi mencapai US$2,8 miliar.
PT DSLNG yang menjadi operator kilang LNG itu sendiri sudah mendatangani perjanjian jual beli LNG dengan 3 pembeli, untuk rentang waktu 13 tahun mulai 2014. Ketiga pembeli LNG itu adalah Chubu Electric Power Inc dengan volume 1 juta ton per tahun, Kyushu Electric Power Co Inc 300 ribu ton per tahun dan Korea Gas Corporation (Kogas) 700 ribu ton per tahun.
Selain itu, Donggi-Senoro juga sudah menyelesaikan perjanjian jual beli gas sejak 2009 dengan formula harga yang mengikuti harga minyak. Kilang itu akan mendapat pasokan dari Area Matindok milik PT Pertamina EP, dan Blok Senoro milik Pertamina Hulu Energi-Medco Energi.
Perusahaan sendiri terus melakukan koordinasi dengan pemasok gas dari hulu untuk memastikan gas tersebut bisa masuk tepat waktu.
Dengan pasokan 330 MMscfd dari Area Matindok dan Blok Senoro Toili, kilang LNG itu dapat memproduksi 2,1 juta ton per tahun.