Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Rotan Akan Perkuat Kerja sama Asean

Menjelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada Desember 2015, kalangan pengusaha rotan dalam negeri lebih memilih berkolaborasi dengan negara Asean, dibandingkan harus ikut bersaing.

Bisnis.com, JAKARTA- Menjelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada Desember 2015, kalangan pengusaha rotan dalam negeri lebih memilih berkolaborasi dengan negara Asean, dibandingkan harus ikut bersaing.

Head of International Relation Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) Damayanti Siahaan mengatakan kekayaan bahan baku yang dimiliki Indonesia membuatnya optimis industri mebel dan produk rotan dalam negeri bisa terus meningkat.

Menurutnya, ketika MEA 2015 berlaku, negara Asean tidak akan menjadi fokus pemasaran produk rotan dalam negeri.

“Kami tidak menyasar produk kami masuk ke Asean, saya lebih ke pasar tradisional. Menurut saya lebih baik berkolaborasi dengan negara Asean lain karena pasar yang diincar adalah yang di luar Asean,” kata Damayanti dalam acara Dialog Nasional Kebijakan dalam Perkuatan Lingkungan Usaha Rotan Ramah Lingkungan di Jakarta,, Senin (18/11/2013).

Dia mencontohkan, kolaborasi bisa dilakukan dengan Filipina yang memiliki kuat pada desain. Indonesia yang kuat pada bahan baku diyakini bisa menggapai sukses bersama bila dikolaborasi oleh kekuatan Filipina tersebut.

“Yang pasti Filipina sudah sounding dan siap dengan desain-desainnya, kita siap dengan kekuatan produksi kita,” tambahnya.

Selain Filipina, Indonesia juga sedang melakukan penjajakan dengan Myanmar.

Menurutnya, Myanmar memiliki keterampilan anyaman yang bagus, tetapi tidak memiliki pasar. Sementara itu, Indonesia memiliki pasar yang besar dan kerja sama ini dinilai bisa saling menguntungkan.

Di sisi lain, pihaknya optimis tidak akan merugi dengan cara kolaborasi.

“Oh tidak, tinggal hitungan bisnis saja. Saya melihat Asean adalah cara untuk kerjasama yang lebih erat. Untuk pasar kita saat ini tetap pasar tradisional, Amerika, Eropa dan akan memperluas ke Timur Tengah, Afrika dan Amerika Selatan.”

Ssementara itu, data AMKRI menyebutkan, industri furnitur mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir, terutama pertumbuhan ekspor furnitur yang mencapai 80% pada 2012.

Pertumbuhan itu didukung oleh regulasi pemerintah yang menutup ekspor rotan mentah.  (ra)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper