Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) menyatakan penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi paling banyak berjenis solar.
Setiap tahun BPH Migas mencatat terdapat 2 juta kilo liter (kl) penyalahgunaan. 99% dari jumlah tersebut merupakan solar. Menurut Sekretaris BPH Migas Djoko Siswanto, penyalahgunaan tersebut justru digunakan di dalam negeri untuk industri dan kapal.
"Salah satu penyebabnya adalah perbedaan harga antara BBM subsidi dan non subsidi jenis ini mencapai Rp5.000," katanya, Senin (18/11/2013).
Oleh karena hal itu, imbuhnya, BPH Migas meminta PT Pertamina (Persero) memprioritaskan pemasangan alat radio frequency identification (RFID) pada kendaraan-kendaraan yang memasok dan mengkonsumsi solar.
Pihaknya menyatakan penyalahgunaan solar baik untuk kapal laut dan industri berimbang. BPH Migas mendapati barang bukti penyalahgunaan sebanyak 6.678 kl hingga Oktober tahun ini.
"Itu yang hanya tertangkap pada saat hari itu juga. Coba jika satu tahun per hari sebanyak 6.678," katanya.
Pemasangan RFID untuk memantau penggunaan BBM non subsidi jenis bensin tidak terlalu efektif. Hal ini karena sebagian besar bensin dibeli untuk dijual kembali dalam bentuk eceran. (ra)
BBM Bersubsidi: Penyalahgunaan Solar Tertinggi
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) menyatakan penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi paling banyak berjenis solar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Inda Marlina
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu