Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian menyatakan industri elektronik dalam negeri semakin menggeliat dengan banyaknya rencana pembangunan pabrik telepon genggam (handphone/HP) atau smartphone Indonesia.
Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin Budi Darmadi mengatakan pada Oktober lalu, perusahaan pembuat komputer dan perangkatnya elektronik, Axioo meresmikan pabrik HP dan tablet di Cakung dan Sunter. Adapun investasinya sekitar US$10 juta-US$15 juta.
“Kapasitas produksi HP dan Tablet merk Axioo (PT Tera Data) 750.000 unit per tahun. Investasinya itu belum termasuk tanah ya, ini investasi/perluasan untuk peralatan dan tempat produksi HP dan Tablet,” ujarnya, Kamis (14/11).
Budi mengatakan langkah Axioo ini merupakan titik tolak industri elektronika Indonesia dalam membuat smartphone. Sebelumnya Cross juga membangun pabrik di Indonesia. Tahun depan, perusahaan elektronika lain, Polytron dan Ti-Phone juga akan masuk ke Indonesia dengan produksi smartphone.
Menurutnya, saat ini Ti-Phone sedang menyiapkan untuk pembangunan assembly di Jakarta. Nantinya, fasilitas assembly tersebut bisa digunakan untuk merk lain. “Sekarang lagi siap-siap, awal tahun depan sepertinya, yang dalam waktu dekat ini Polytron, produksi HP juga,” jelas Budi.
Mengenai nilai investasi kedua perusahaan tersebut, Budi belum mau membeberkannya. Yang pasti, lanjut Budi, langkah Polytron membangun pabrik HP di Indonesia sangat positif. Rencananya, pabrik HP Polytron akan dibangun di Kudus, yang merupakan pabrik Polytron untuk produksi audio, “HP Polytron, Yang kita lihat sekarang ini itu, Polytron milik China, sekarang mereka berani ke Indonesia.”
Pada sisi lain, kinerja industri elektronik dalam negeri cukup baik. Menurut Budi, ekspor elektronik dalam negeri terus meningkat. Tahun ini, ekspor elektronik ditargetkan mencapai US$7,5 miliar dan khusus untuk IT US$3,5 miliar. “Setiap tahun naik, tahun depan pertumbuhannya bisa 10%,” tambah Budi.
Selain itu, pemerintah juga berharap komponen lokal sudah terdapat pada perangkat-perangkat seluler bermerek lokal Indonesia dalam waktu dekat atau 2 tahun-3 tahun lagi. Pasalnya, hampir semua komponen telepon seluler bisa diproduksi di Indonesia. Bahkan ada perusahaan yang sudah produksi panel layar sentuh di Tangerang.
Kemenperin sendiri siap menggandeng para produsen bermerek lokal dan pemasok komponen dalam negeri untuk berkolaborasi di industri telepon seluler. Selain aspek perangkat keras, Kemenperin juga akan meningkatkan produksi komponen piranti lunak (software) lokal seperti sistem operasi seluler berbasis sumber terbuka (open source).