Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Rate Naik, Pengembang Dituntut Lebih Kreatif

Para pengembang dihimbau untuk kreatif dalam menawarkan fasilitas pembayaran guna menghadapi dampak kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate).

Bisnis.com, JAKARTA - Para pengembang dihimbau untuk kreatif dalam menawarkan fasilitas pembayaran guna menghadapi dampak kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate).

Tanto Kurniawan , President Commisioner PT Grahabuana Cikarang (Jababeka Residence), anak usaha PT Jababeka, mengatakan penurunan penjualan properti setelah penaikan BI rate dikarenakan sebagian besar konsumen properti menggunakan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR).

"Hingga saat ini pembelian properti lewat KPR mencapai 60%. Sisanya, sekitar 40% dengan tunai atau tunai bertahap. Suka atau tidak, ini mempengaruhi properti. Jadi kekarang kita tinggal menunggu penetapan suku bunga KPR dari bank-bank,"  katanya ketika dihubungi Bisnis hari ini, Kamis (14/11/2013).

Untuk itu, dia menghimbau para pengembang lebih kreatif dalam memberikan pilihan instrumen pembiayaan produk propertinya sehingga konsumen tidak terbebani.

"Ini tugasnya pengembang untuk kreatif menawarkan sistem pembayaran yang tidak membebani," 

Dia menilai langkah BI yang berdampak pada seluruh bidang ekonomi tersebut terbilang konservatif terutama menjelang akhir tahun, yakni untuk mengurangi defisit transaksi berjalan dan menekan laju inflasi. Namun, dia mengatakan kondisi kenaikan suku bunga acuan masih lebih besar dibandingkan dengan kenaikan suku bunga KPR.

"Kenaikan BI rate sangat fantastis, yakni 1,75% sejak awal tahun 5,75%. Kenaikan suku bunga KPR tidak setinggi itu," ucapnya.

Sementara itu, Corporate Secretary PT Agung Podomoro Land Tbk. Justini Omas mengatakan pihaknya sudah memperkirakan penaikan tersebut, sehingga telah mengambil langkah antisipasi.

"Sudah diperkirakan dari awal tahun. Cuma masalah kapan BI akan menaikkan dan akan dinaikkan sampai setinggi apa. Di masing-masing proyek kami melakukan antisipasi sesuai kebutuhannya saja," tegasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper