Bisnis.com, PEKANBARU – Produksi sawit (output) perusahaan perkebunan sawit milik Grup Sinar Mas, Golden Agri-Resources Ltd selama 9 bulan pertama tahun ini mencapai sekitar 2 juta ton, 5% lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan serta siaran pers perseroan, Rabu (13/11/2013), turunnya produksi ini disebabkan oleh siklus biologis sawit setelah tahun lalu mengalami panen, serta tantangan pada awal tahun ini karena harus menghadapi kondisi cuaca yang kurang menguntungkan.
Franky Oesman Widjaja, Chairman dan CEO Golden Agri-Resources Ltd mengatakan pendorong utama terhadap keuntungan jangka panjang serta produktivitas perusahaan adalah praktek manajemen terbaik yang konsisten, baik terhadap perkebunan maupun aset hilir.
“Pembagian dividen interim pada tahun ini selaras dengan posisi kas kami yang kuat serta terbatasnya peluang investasi melalui merger dan akuisisi pada saat ini,” ujarnya, Rabu (13/11/2013).
Per akhir September 2013, Golden Agri-Resources Ltd mengelola lahan sawit sekitar 467.000 hektare, menjadikannya sebagai perusahaan sawit terbesar di Indonesia.
Didirikan pada 1996, Golden Agri kemudian masuk bursa efek Singapura pada 1999 dengan nilai kapitalisasi pasar per 30 September 2013 mencapai US$5,3 miliar.
Pemegang saham Golden Agri yang terbesar saat ini adalah Flambo International Limited, sebuah perusahaan investasi, dengan kepemilikan 49,95%. Golden Agri memiliki banyak anak usaha, termasuk PT SMART Tbk yang tercatat di bursa efek Indonesia pada 1992.
Di Indonesia, Golden Agri sukses lewat merek dagang minyak goreng seperti Filma dan Kunci Mas. Selain di Indonesia, perseroan juga beroperasi di China dengan mengelola pabrik pengolahan produk sawit serta memproduksi produk makanan lainnya seperti mi.