Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SBY Belum Putuskan Revisi Daftar Negatif Investasi

Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah, mengatakan revisi Peraturan Presiden no. 36/2011 masih berada dalam pembahasan usulan-usulan yang diajukan oleh beberapa kementerian teknis.

Bisnis. com, JAKARTA - Istana Kepresidenan menegaskan pemerintah belum mengambil keputusan apapun terkait revisi daftar negatif investasi.

Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah, mengatakan revisi Peraturan Presiden no. 36/2011 masih berada dalam pembahasan usulan-usulan yang diajukan oleh beberapa kementerian teknis.

Pembahasan daftar usulan itu masih berada di tingkat menteri dan belum melibatkan maupun dikonsultasikan secara resmi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Apa yang dibahas di media nasional itu masih berupa usulan dari sejumlah kementerian dan sampai sekarang belum ada pembahasan resmi terkait hal tersebut dengan Presiden," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (13/11/2013).

Firmanzah menambahkan Presiden akan sangat berhati-hati dalam menetapkan revisi DNI. Kepala Negara akan mempertimbangkan semua aspek yang bisa terkena dampak perubahan aturan mengenai pembatasan akses investor asing tersebut.

Pertama, perubahan DNI tidak akan bertabrakan dengan undang-undang yang mengatur sektor bisnis tertentu. Kedua, Presiden akan tetap akan mengutamakan aturan yang bisa meningkatkan kemampuan dan kapasitas pengusaha lokal.

Namun, Firmanzah mengatakan Presiden juga tidak akan mengorbankan akses konsumen terhadap barang dan jasa berharga murah demi melindungi perusahaan lokal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper