Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Swasta & Asing Harus Lebih Didorong Garap Infrastruktur

Peran swasta lokal dan asing masih perlu dipacu guna menggarap pembangunan infrastruktur mengingat terbatasnya pendanaan pemerintah dan BUMN.

Bisnis.com, JAKARTA--Peran swasta lokal dan asing masih perlu dipacu guna menggarap pembangunan infrastruktur mengingat terbatasnya pendanaan pemerintah dan BUMN.

Deputi Menteri BUMN Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Wahyu Hidayat mengatakan, pendanaan untuk menggenjot sektor infrastruktur masih terbatas meskipun sejumlah perusahaan BUMN di bidang infrastruktur sudah menjadi pemain global

Karena itu peran swasta, baik lokal maupun asing harus lebih dilibatkan," ujarnya dalam seminar Indonesia Investment Forum (IIF), pekan lalu di Hong Kong seperti dikutip dalam rilis Panitia IIF yang diterima Bisnis.com, Senin (11/11/2013).

Menurut Wahyu, peluang investasi infrastruktur di Indonesia tidak hanya di bidang pembangkit listrik tapi juga banyak sektor lain seperti  air minum, transportasi, pelabuhan laut, bandara, dan jalan tol.

Namun peluang tersebut harus diikuti perbaikan iklim investasi.

" Bila ada pelayanan single window, birokrasi lebih sederhana, otonomi daerah tidak kebablasan, serta ketersediaan dana jangka panjang. Investasi di bidang infrastruktur pasti berkembang,” tuturnya.

John Walker AM, Senior Managing Director, Head of Infrastructure and Utilities, Asia Macquarie Capital, mengakui investasi sektor infrastruktur di Indonesia tergolong paling menarik di Asia, dibandingkan dengan China dan India.

Sayangnya berbagai kendala yang memberatkan investor seperti minimnya ketersediaan infrastruktur, kepastian hukum dan pelayanan birokrasi yang cepat tak kunjung diperbaiki.

“Jika kendala tersebut dapat diperbaiki oleh pemerintah dan stakeholders, pasti dana asing untuk berinvestasi di bidang infrastruktur akan meningkat pesat pada masa mendatang,”
tuturnya.

Menurut John, pertumbuhan kota-kota di Asia akan mendongkrak kebutuhan dana investasi dalam 20 tahun mendatang. Kebutuhan investasi di dunia diperkirakan mencapai
US$3 triliun untuk membangun perkotaan, termasuk di Asia.

Saat ini Macquarie Capital Ltd. mengelola dana investasi portofolio sekitar US$100 miliar yang sebagian sudah ditanamkan a.l di Korea Selatan, Jepang, Tiongkok, India, dan Indonesia.

“Jika dibandingkan dengan China dan India, peluang investasi sektor infrastruktur di Indonesia masih yang paling menarik,” tuturnya.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper