Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TKI Habis Masa Tinggal Dipulangkan Mulai Besok (9/11)

Pemerintah akan memulangkan TKI habis masa tinggal (overstayer), yang tak memiliki dokumen izin tinggal/izin kerja di Arab Saudia dari Jeddah mulai besok, Sabtu (9/11/2013).
ilustrasi/bisnis.com
ilustrasi/bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan memulangkan TKI habis masa tinggal (overstayer), yang tak memiliki dokumen izin tinggal/izin kerja di Arab Saudia dari Jeddah mulai besok, Sabtu (9/11/2013).

Ada sebanyak 16 kloter yang akan dipulangkan, atau sekitar 7.885 WNIO. Kloter pertama dan kedua diutamakan untuk anak-anak, ibu menyusui, mereka yang sakit, dan lanjut usia.

"Kloter pertama yang membawa 1200 WNI berangkat pada Sabtu dan sampai Minggu (10 Nov.) di Bandara Cengkareng," kata Menko Kesra Agung Laksono, Jumat (8/11/2013), usai Rakor Kesra terkait WNIO di Jakarta.

Agung menuturkan amnesti dari pihak Kerajaan Arab Saudi tidak diperpanjang lagi. Oleh karena itu warga negara asing yang berada di sana, termasuk Indonesia, harus segera dipulangkan.

"Memang harus pulang. Yang memulangkan sebenarnya adalah negara yang bersangkutan. Tappi memakan waktu lama. Karena itu pemerintah Indonesia berinisiatif memulangkan WNIO," ungkap Agung.

Menurut dia, ada sebanyak 101.067 orang WNIO. Diantara mereka ada yang sudah mendapatkan exit permit sebanyak 6.035 orang, 597 orang sudah pulang ke Indonesia. Masih ada 73.656 orang yang belum memperoleh dokumen. Mereka semua akan dipulangkan secara bertahap.

Dia mengatakan surat perjalanan laksana paspor sudah diterbitkan dan didistribusikan sebagian. "Jadi tidak benar, kalau pemerintah kita tak memberikan perhatian kepada WNIO. Mereka ini selama 10 tahun ke depan tidak boleh bekerja lagi di Arab Saudi," kata Menko Kesra.

Terkait lolosnya WNI ke Saudi Arabia yang tak dilengkapi dengan surat-surat, Wakil Menteri Luar Negeri, Wardhana, menuturkan karena mereka menggunakan visa umroh. "Mereka yang datang ke sana semuanya tidak mutlak TKI. Karena merasa nyaman, mereka tidak kembali ke Indonesia, terlebih mereka sudah mendapatkan majikan," ujarnya.

Untuk itu, lanjut Wardhana, pemerintah meminta Kementerian Agama untuk mengingatkan biro perjalanan umroh dan haji memulangkan jamaah mereka, sesuai dengan jumlah yang terdaftar. "Jika tidak, akan diberikan sanksi tegas," ujarnya.

Menko Kesra menambahkan WNIO yang dipulangkan sampai dengan selamat di kampung halaman. "Jadi WNIO yang belum sempat dipulangkan ke Tanah Air, agar tidak panik. Tetap berada di tempat penampungan, dan jangan berbuat yang aneh-aneh," ungkapnya.

Menurut Agung, polisi setempat hanya akan melakukan razia pada perusahaan dan organisasi bisnis yang mempekerjakan orang tidak semestinya. Jadi, tidak perlu berbondong-bondong ke kolong jembatan.

Agung mengakui untuk memulangkan WNIO sempat menemui kendala. Di antaranya pelayanan exit permit oleh imigrasi Arab Saudi yang lambat, dan untuk Indonesia hanya disediakan pada hari Kamis. Kemudian sulitnya mendapatkan penerbangan karena musim haji belum berakhir.

Sejumlah WNIO sempat menunda kepulangan karena memanfaatkan kerja selama musim haji, dan jumlah WNIO yang berada di penampungan Shumaisi meningkat, sehingga membutuhkan bantuan logistik.

Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, WNIO yang telah dipindahkan dari tempat berkumpulnya warga di Matar Qadim Jeddah ke penampungan overstayers di Shuamisi, berjumlah 1.283 orang. Sehingga total WNIO yang kini berada di penampungan Shumaisi paska penutupan amnesti membengkak menjadi 7.885 orang.

Untuk mempercepat pemulangan WNIO tersebut, lanjut Agung, pemerintah melalui KJRI Jeddah telah menempatkan 32 staf dan tim Perbantuan Teknis dari Jakarta, yang bertugas membantu proses pendataan
dan penyelesaian dokumen perjalanan di Shumaisi.

Langkah kedua adalah berusaha menenangkan WNIO yang masih berada dan bekerja di Arab Saudi, karena proses dan waktu deportasi masih lama.

Ketiga menghimbau WNIO agar tetap mengikuti informasi dari KJRI, dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tak jelas kebenarannya.

Langkah berikutnya, mengupayakan pemulangan WNIO melalui kerja sama dengan pihak penerbangan, untuk memperoleh harga tiket pesawat murah. Terakhir adalah mendahulukan kelompok rentan (usia tua, anak-anak dan wanita hamil) pada proses pemulangan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper