Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pemanfaatan biodisel bagi industri maupun transportasi bisa meningkat pada 2014.
Dadan Kusdiana, Direktur Bio Energi, Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, mengatakan target mandatori pemanfaatan biodisel tahun ini 2,07 juta kiloliter, untuk transportasi 1,2 juta kiloliter.
Sedangkan mandatori penggunaan bioethanol tahun ini adalah 1,16 juta kiloliter, untuk transportasi 146.000 kiloliter.
“Untuk realisasi biodisel baru 58,15%, sementara bioethanol belum ada realisasi,” katanya adalam acara Sosialisasi Kebijakan Penggunaan Bahan Bakar Minyak Nabati (BBN) Pada Sektor Industri Motor Penggerak/ Diesel Engine, Kamis (7/11/2013).
Adapun mandatori penggunaan biodisel pada 2014 ditingkatkan menjadi 2,7 juta kiloliter, dan untuk transportasi 1,6 juta kiloliter, sedangkan bioethanol 1,3 juta kiloliter, untuk transportasi 164.800 kiloliter.
Sebagai pengguna bahan bakar terbanyak, PLN juga berkomitmen untuk mengurangi BBM dan beralih ke BBN meski belum semua pembangkit listrik bisa menggunakan BBN.
"Yang belum bisa menggunakan biodisel adalah PLTG, dan sampai sekarang masih uji coba dan kajiannya masih dilakukan BPPT," ujar Suryadi Mardjoeki, Kepala Divisi Gas dan BBM PT PLN (Persero).
Suryadi menjelaskan, saat ini penggunaan BBM untuk PLN yakni 7,5 juta kiloliter, dengan campuran BBM yang terus berkurang sejak 2010 23%, pada 2011 turun menjadi 17%, 2012 menjadi 12%, dan pada 2013 ditargetkan penggunaan campuran BBM dibawah 10%.
Pemerintah Naikkan Target Penggunaan BBN 2014
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pemanfaatan biodisel bagi industri maupun transportasi bisa meningkat pada 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Peni Widarti
Editor : Martin Sihombing
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 hari yang lalu