Bisnis.com, BOGOR - Pemerintah tidak akan terus melindungi perusahaan lokal yang tidak bisa mengimbangi efisiensi produksi perusahaan sejenis asal luar negeri.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan perlindungan yang diberikan pemerintah untuk perusahaan penanaman modal dalam negeri hanya sementara.
Dia mengatakan insentif dari pemerintah bertujan agar produsen lokal bisa secara bertahap meningkatkan efisiensi produksi hingga bisa menjual barang dan jasa pada tingkat harga setara dengan produk impor atau produk lokal yang diproduksi perusahaan asing.
Pemerintah, jelasnya, tidak bisa terus-terusan melindungi produk perusahaan nasional yang dijual dengan harga lebih mahal.
SBY mengatakan kebijakan seperti itu malah merugikan sebagian besar rakyat Indonesia yang berposisi sebagai konsumen. Pemerintah justru menutup akses rakyat untuk membeli produk dan jasa dengan harga serendah mungkin.
"Kalau selamanya bapak produksi barang dengan harga Rp2.000 dan meminta rakyat kita beli demi merah putih padahal ada yang harganya Rp1.000, siapa yang lebih pro rakyat?" kata Presiden kepada para anggota Kadin di Istana Bogor, Senin (4/11).
Kepala Negara meminta para pengusaha tidak bergantung dengan insentif pemerintah dan terus memperbaiki produktivitas dan efisiensi masing-masing perusahaan.
Dia mengisyaratkan pemerintah tidak akan ragu-ragu memberikan peluang bagi perusahaan asing untuk membuka usaha di bidang-bidang yang selama ini tertutup agar konsumen lokal bisa mendapatkan produk dengan harga lebih rendah.
"Saya tidak ingin hal itu terjadi, saya ingin merah putih kita, perusahaan-perusahaan kita sendiri, berbenah diri, meningkatkan daya saing, produktivitas, dan manajemennya," papar Presiden.
Presiden SBY: Pemerintah Tidak Lindungi Perusahaan Tak Efisien
Pemerintah tidak akan terus melindungi perusahaan lokal yang tidak bisa mengimbangi efisiensi produksi perusahaan sejenis asal luar negeri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Demis Rizky Gosta
Editor : Bambang Supriyanto
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Ramalan Nasib United Tractors (UNTR) 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
7 detik yang lalu
Kunjungan ke Inggris, Prabowo Raih Komitmen Investasi US$8,5 Miliar
2 jam yang lalu