Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia Waspadai Terus Neraca Perdagangan

Bank Indonesia menilai neraca perdagangan nasional harus terus diwaspadai terutama impor minyak bumi dan gas

Bisnis.com JAKARTA---Bank Indonesia menilai neraca perdagangan nasional harus terus diwaspadai terutama impor minyak bumi dan gas karena pasca penaikan harga bahan bakar minyak (BBM), importasi tak juga menurun signifikan sehingga neraca perdagangan defisit.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menyebutkan, hal ini harus segera dibenahi mengingat defisit neraca perdangan menggambarkan tantangan ekonomi struktural.

"Ternyata impor kan masih kuat. Produksi [migas] dalam negeri stagnan sehingga dipenuhi dari impor, ini masalah struktural karena ekonomi bergerak terus, sementara sumber energi utama kita masih dari migas," ucap Mirza, Jumat (1/11/2013).

Berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia kembali defisit US$657,2 juta pada September 2013 setelah sempat surplus pada Agustus 2013.

Adapun, ekspor September turun 6,85% menjadi US$14,81 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ekspor migas mencapai US$2,52 miliar, dan nonmigas US$12,29 miliar.

Impor justru meningkat 0,77% menjadi US$15,47 miliar. Impor migas US$3,67 miliar, sementara nonmigas US$11,8 miliar.

"Diversifiksi sumber energi di Indonesia harus ada," pungkas Mirza.

Di sisi lain, Mirza menyebutkan, meski kembali mengalami inflasi tipis pada Oktober 2013 yakni 0,09%, tapi dia optimistis hingga akhir tahun trennya akan terus menurun.

Kendati demikian, komponen yang perlu diwaspadai adakan kelompok volatile food karena masih memiliki tingkat inflasi year on year cukup tinggi yakni 13,4%.  (ra)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper