Bisnis.com, BANGKOK - Kedelai menguat untuk hari kelima, menuju reli terpanjang lebih dari 4 bulan, karena kekhawatiran bahwa hujan di AS akan memperlambat panen.
Kontrak untuk pengiriman November naik sebanyak 0,6% menjadi US$13,0375 per bushel di Chicago Board of Trade, dan berada di level harga U$13,0125 pada pukul 12:11 di Singapura. Penguatan hari kelima muka akan menjadi jangka terbaik sejak 23 Mei.
Hujan selama seminggu terakhir di Midwest, daerah perkebunan terbesar di AS, dapat menghadapi penundaan panen awal pekan ini, demikian peramal DTN, kemarin. Informa Economics Inc memangkas proyeksi produksinya pada 4 Oktober sebesar 1,5% dari perkiraan 20 September menjadi hanya 3,176 miliar gantang, akibat kondisi tanaman memburuk bulan lalu.
Berdasarkan data pemerintah, panen telah mencapai 11% pada September 29, membuntuti rata-rata 5 tahun.
"Hujan selama akhir pekan dan proyeksi badai di AS meningkatkan kekhawatiran panen kedelai akan melambat,” kata Vanessa Tan, analis investasi di Phillip Futures Pte, hari ini.
Kedelai turun 7,7% tahun ini akibat pulihnya tanaman AS dari kekeringan pada tahun 2012 dan panen di Brasil menuju rekor. Produksi kedelai AS akan mencapai 3,161 miliar gantang, lebih dari estimasi Departemen Pertanian AS sebesar 3,149 miliar gantang, analis memperkirakan dalam survei Bloomberg.
Brasil akan panen 86,2 juta ton (3,17 miliar gantang ) pada 2013-2014, kata peramal Celeres, kemarin.
Sementara itu, gandum untuk pengiriman Desember naik sebanyak 0,4% menjadi US$6,9725 per bushel sebelum diperdagangkan di level harga $6,97. Adapun jagung untuk pengiriman Desember tidak berubah pada level US$4,4925 per bushel .
Pembaruan estimasi pasokan dan permintaan global USDA yang dijadwalkan pada 11 Oktober akan ditunda, karena shutdown pemerintah AS sejak 1 Oktober, kata juru bicara USDA, kemarin .