Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Dunia Terhadap Tuna Diprediksi Naik 3 Kali Lipat

Bisnis.com, JAKARTA - Permintaan pasar dunia terhadap tuna yang ditangkap dengan cara berkelanjutan pada 2016 diproyeksi meningkat menjadi 150.000 ton per tahun atau meningkat tiga kali lipat dibandingkan kondisi saat ini.

Bisnis.com, JAKARTA - Permintaan pasar dunia terhadap tuna yang ditangkap dengan cara berkelanjutan pada 2016 diproyeksi meningkat menjadi 150.000 ton per tahun atau meningkat tiga kali lipat dibandingkan kondisi saat ini.

Berdasarkan proyeksi World Wise Foods, perusahaan pemasok tuna dunia berbasis di Inggris, permintaan tuna berkelanjutan dari tahun ke tahun semakin meningkat. 

Pada 2013, permintaannya diestimasi mencapai 50.000 ton. Namun akan meningkat tiga kali lipat menjadi 150.000 ton pada 2016. 

Peningkatan permintaan terutama berasal dari pasar Eropa dari 5.000 ton pada 2013 menjadi 40.000 ton pada 2016. 

Selain Eropa, pasar Kanada diproyeksi mengalami lonjakan permintaan tuna berkelanjutan dari 2.500 ton per tahun menjadi 20.000 ton per tahun. Sementara itu permintaan dari Inggris diperkirakan naik dari 30.000 ton/tahun menjadi 52.000 ton per tahun. 

Juru Kampanye Kelautan Greenpeace Indonesia Arifsyah Nasution mengatakan, hal tersebut merupakan peluang besar bagi Indonesia sebagai salah satu produsen tuna terbesar di dunia. 

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, volume ekspor tuna Indonesia terus meningkat dalam tiga tahun terakhir. Pada 2010 volumenya mencapai 122.450 ton, 2011 142.774 ton, dan 2012 201.160 ton atau naik sekitar 40%. 

"Persoalannya, saat ini Indoensia belum serius menata industri tuna secara terpadu dengan metode penangkapan yang lebih bekelanjutan, misalnya dengan menggunakan huhate (pole and line) dan pancing tangan (hand line)," tutur Arifsyah dalam keterangan pers yang diterima Bisnis, Senin (7/10/2013).

Praktik perikanan tangkap di Indonesia, imbuhnya, masih rentan dengan aktivitas ilegal, merusak, dan tidak ramah lingkungan. 

"Ini harus diungkap dan dihentikan dengan mengubah cara-cara penangkapan ikan menjadi lebih berkelanjutan," ungkapnya.

Arifsyah menambahkan apabila praktik perikanan tangkap tidak berubah secepat permintaan pasar, pasokan ikan akan cepat habis karena tingginya permintaan tidak sebanding dengan pasokan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper