Bisnis.com, JAKARTA—Guna mengatasi kerugian yang timbul akibat penutupan bandara pada jam tertentu selama pelaksanaan KTT APEC di Bali, Garuda mengambil langkah mengganti pesawat dan menambah jam penerbangan di hari berbeda.
VP Corporate Communications PT Garuda Indonesia Tbk Pujobroto menuturkan walaupun terdapat penutupan sementara Bandara Ngurah Rai Bali karena terselanggaranya APEC selama 3 hari pada jam-jam tertentu, Namun adanya peningkatann jumlah penumpang yang menuju Bali seperti para panitia dan peserta APEC dapat memperkecil kerugian.
“Ya sebetulnya ada lah penurunan [pendapatan] tapi, pada dasarnya banyak yang ke Bali akan mengikuti [APEC], panitia dan peserta, kita lakukan menambah penerbangan,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (6/10/2013)
Pujobroto menuturkan pihak perseroan melakukan penambahan penerbangan di periode sebelum dan sesudah terlaksananya KTT APEC. Penambahan penerbangan imbuhnya, hanya berlaku di rute khusus Jakarta-Bali yang pada waktu normal terbang sembilan kali perhari.
Selain itu, langkah lain yang diambil adalah menggunakan pesawat dengan kapasitas lebih besar. Penerbangan ke Bali yang semula menggunakan 737-800 berkapasitas 162 penumpang yakni 12 kelas bisnis dan 150 kelas ekonomi, diganti dengan A330.
Saat ditanya mengenai seberapa besar penurunan yang terjadi, Pujobroto enggan berkomentar mengenai besaran angka yang ada. Namun, dia mengungkapkan penurunan pendapatan yang terjadi bersifat relatif dan tidak begitu besar setelah adanya kedua langkah ini.