Bisnis.com, JAKARTA --Badan Pembina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum mepertimbangkan pasar perdagangan bebas Asean pada 2015 dalam penentuan insentif bagi sektor jasa konstruksi nasional.
Kepala Badan Pembina Konstruksi Hediyanto Husaini menjelaskan dengan adanya kerja sama antara 10 negara Asia Tenggara tersebut, pasar konstruksi akan semakin kompetitif.
“Maka dari itu pertimbangan kami untuk tahun ini sedikit berbeda jika dibandingkan dengan kondisi serupa yang terjadi pada 2005 dan 2008,” katanya, Minggu (6/10/2013).
Dia menjelaskan pasar bebas akan membuka peluang lebih besar negara tetangga untuk masuk ke Indonesia, termasuk pelaku jasa konstruksi.
Berdasarkan kondisi tersebut, Hediyanto berpendapat industri yang nilainya diperkirakan mencapai Rp400 triliun pada tahun ini harus segera diselamatkan.
“Sekarang ini sudah 2013, sebentar lagi kita akan hadapi pasar bebas Asean yang akan memberikan impilikasi lebih besar. Waktu pemulihannya tidak lebih dari 2 tahun,” paparnya.
Jangan sampai, kata Hediyanto, pasar jasa konstruksi nasional justru dalam keadaan lemah ketika serbuan asing masuk, mengingat Indonesia menjadi salah satu pasar buruan investor.