Bisnis.com, JAKARTA - Asia Development Bank siap menambah dana siaga yang bisa dipergunakan Pemerintah Indonesia untuk mengantisipasi krisis finansial.
Presiden ADB Presiden Asia Development Bank Takehiko Nakao menyatakan ADB bersedia memberi dana bantuan krisis jika Pemerintah Indonesia membutuhkan.
Bantuan tersebut, lanjutnya, bisa diberikan dalam bentuk pinjaman siaga (standby loan) atau modal perdagangan (trade financing). "ADB siap mendukung [pemerintah Indonesia] dalam bentuk-bentuk tersebut, jika diperlukan," kata Nakao usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (3/10/2013).
ADB saat ini telah mengalokasikan dana senilai US$500 juta dalam bentuk standby loan untuk Indonesia. Total dana siaga Indonesia saat ini mencapai US$5 miliar.
Selain ADB, pemerintah memperoleh dana siaga dari Australia senilai US$1 miliar, program Perisai Bank Dunia sebesar US$2 miliar, dan JICA senilai US$1,5 miliar.
Namun, Naoko menegaskan dana siaga tersebut tidak akan mampu meredam gejolak pasar finansial tanpa dukungan kebijakan lain. "Kecuali pemerintah mengirimkan sinyal tegas tentang potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan meneruskan kebijakan ekonomi yang kokoh," katanya.