Bisnis.com, JAKARTA - Garuda Indonesia akan mengoperasikan Airbus A330-300 yang baru didatangkan dari Prancis untuk melayani penerbangan dari dua hub utama Jakarta dan Denpasar ke sejumlah destinasi di Timur Tengah dan Asia Pasifik.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Emirsyah Satar mengatakan penerimaan pesawat berbadan lebar atau widebody itu merupakan bagian dari program transformasi perusahaan yakni Quantum Leap 2011-2015.
Kehadiran A330-300, katanya, merupakan upaya mendukung program ekspansi perseroan khususnya memperluas dan meningkatkan kapasitas serta memperkuat jaringan penerbangan Garuda ke Asia Pasifik dan Timur Tengah.
“Selain itu, kedatangan pesawat ini juga sejalan dengan komitmen kami untuk terus mengoperasikan armada modern dan berusia muda,” kata Emirsyah dalam siaran persnya hari ini, Jumat (27/9/2013).
Armada A330 seri 300 itu langsung didatangkan dari Prancis dan diparkir di Hanggar 2 Garuda Maintenance Facilities (GMF) pada Jumat 27 September 2013.
Kedatangan armada baru itu disambut oleh jajaran manajemen Garuda Indonesia, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Duta Besar Perancis untuk Indonesia Corinne Breuze, rekan korporasi dari Garuda Indonesia, dan travel agents.
Emirsyah mengatakan pesawat ini akan melengkapi jajaran armada Airbus yang dioperasikan perseroan saat ini yang terdiri dari 10 pesawat A330-200 untuk penerbangan long-haul dan enam pesawat A330-300s untuk melayani rute penerbangan domestik dan regional.
Pesawat ini merupakan yang pertama dari total 18 unit yang dipesan oleh perseroan dari Airbus dan Garuda Indonesia akan mulai kedatangan pesawat itu secara bertahap hingga 2017.
Pesawat ini dibagi dalam dua kelas layanan premium yaitu kelas bisnis berkapasitas 36 penumpang dan kelas ekonomi berkapasitas 215 penumpang dengan ruang ekstra untuk penumpang dengan seat pitch yang mencapai 33-34 inci.
Sejalan dengan ekspansi dalam Quantum Leap 2011-2015, tahun ini Garuda dan Citilink, entitas anak usaha pada segmen LCC, akan mendatangkan 24 pesawat guna mendukung penguatan dan pengembangan jaringan penerbangan nasional dan internasional.
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan angka pertumbuhan yang cukup baik pada industri penerbangan merupakan pangsa pasar yang cukup potensial.
“Kiranya dengan kedatangan armada-armada baru ini, Garuda Indonesia dapat menjembatani kebutuhan mobilitas masyarakat dan dapat berkompetisi secara global,” kata Wamenhub.
Pada paruh pertama tahun ini, Grup Garuda sudah mendatangkan 20 pesawat baru terdiri dari empat B737-800 NG, satu A330-200, enam CRJ-1000 NextGen, satu B777-300ER, dan delapan A320-200. Dengan demikian, hingga semester pertama tahun ini Garuda Indonesia Group mengoperasikan 126 pesawat.
Di sisi lain, guna melayani rute penerbangan segmen “high yield, low density” kini perseroan melakukan pengadaan 25 pesawat ATR72-600, dua di antaranya akan tiba pada November mendatang.
Mulai Maret tahun depan, perseroan juga akan resmi bergabung dengan aliasi penerbangan SkyTeam. Dengan langkah ini, perseroan bisa memperluas jaringan penerbangan rute internasional mengingat pengguna jasa Garuda Indonesia dapat terhubung dengan 19 perusahaan penerbangan anggota SkyTeam lain di seluruh dunia.
