Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah melakukan groundbreaking proyek jalan tol Solo-Mantingan-Ngawi, Kamis (26/9), menyusul pembebasan lahan yang sudah mencapai 82,69%.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan tol sepanjang 90 km tersebut merupakan bagian dari tol Trans-Jawa.
“Jalan tol ini akan menjadi jalur utama distribusi penumpang, barang dan jasa dari dan menuju Jakarta dan kota kota lain di bagian tengah serta timur Pulau Jawa,” katanya saat melakukan pemancangan tiang pertama, Kamis (26/9).
Djoko menjelaskan jalan tol yang tercatat dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) itu ditujukan meningkatkan kapasitas jaringan jalan di Pulau Jawa, sebagai bagian dari Koridor Ekonomi Jawa, serta mendorong pengembangan kawasan pendukung di Wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Jalan Tol Solo – Mantingan – Ngawi merupakan pengusahaan jalan tol dengan skema kerjasama pemerintah-swasta untuk meningkatkan kelayakan finansial. Dukungan pemerintah tersebut diwujudkan dalam bentuk pengadaan tanah dan konstruksi sepanjang 20,90 km.
“Untuk itu Pemerintah telah mengalokasikan dana APBN dari TA 2009 sampai dengan TA 2014 sebesarRp1,7 triliun untuk pengadaan tanah, dan Rp1,5 triliun untuk konstruksi sepanjang 20,90 km,” paparnya.
Hingga saat ini, kebutuhan lahan yang telah dibebaskan yaki 624 ha dari total seluas 755 ha. Sedangkan sisanya, sedang dalam proses penyelesaian, baik melalui musyawarah maupun konsinyasi.
Adapun Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) jalan bebas hambatan senilai Rp8,9 triliun tersebut yakni PT Solo Ngawai Jaya.