Bisnis.com, JAKARTA – Anggaran subsidi bahan bakar minyak 2014 diketok Rp210,74 triliun dengan asumsi volume konsumsi tetap 48 juta kiloliter atau naik 5,42% dari anggaran 2013.
Meskipun secara volume sama dengan 2013, rapat kerja antara Badan Anggaran DPR dan pemerintah, Rabu (25/9/2013), menyepakati angka itu akibat kurs rupiah yang diasumsikan Rp10.500 per dolar AS, atau naik signifikan dari asumsi APBN Perubahan 2013 yang hanya Rp9.600 per dolar AS.
Adapun harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP) diasumsikan US$105 per barel atau turun dari asumsi APBN-P 2013 senilai US$108 per barel.
Anggaran subsidi itu pun sudah memasukkan penggeseran (carry over) belanja ke tahun fiskal 2015 sebesar Rp15 triliun.
Semula, pemerintah mengestimasi belanja subsidi BBM 2014 bakal Rp230,8 triliun akibat perkembangan kurs rupiah yang terdepresiasi. Namun, pemerintah ketika itu menjanjikan upaya terbaik (best effort) agar subsidi dapat ditekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel