Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Ekonom Bank Tabungan Negara Agustinus Prasetyantoko memperkirakan produk domestik bruto kuartal III/2013 hanya tumbuh di kisaran 5,5%-5,6%.
Menurutnya, satu-satunya sumber pertumbuhan yang melaju cepat adalah konsumsi pemerintah sebagai imbas penyerapan anggaran belanja yang baru terakselerasi pada semester II/2013.
“Konsumsi rumah tangga dan investasi terkoreksi ke bawah,” tuturnya, Selasa (24/9/2013).
Dengan asumsi pertumbuhan kuartal III/2013 hanya 5,6%, maka pertumbuhan kuartal IV/2013 paling sedikit harus 6% untuk mencapai pertumbuhan 5,9% pada 2013 sesuai proyeksi akhir pemerintah.
Namun, Prasetyantoko pesimistis pertumbuhan selama 3 bulan terakhir tahun ini mampu 6% karena konsekuensi dari kebijakan otoritas moneter yang ikut mengoreksi pertumbuhan, seperti penaikan BI rate dan loan to value (LTV) untuk kredit kendaraan bermotor dan pemilikan rumah.
“Inflasi melandai, tapi depresiasi rupiah tinggi, sekitar 18%, sehingga konsumsi berbasis impor akan turun,” katanya.
Pihaknya memprediksi pertumbuhan ekonomi 2013 hanya 5,5%-5,8%.