Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produk Anda Mau Laku Keras? Pilihlah Iklan Tematik Ini

Bisnis.com, JAKARTA - Agar sukses membangun keterikatan produk di tengah masyarakat Tanah Air, perusahaan diimbau memasarkan produknya melalui iklan bertemakan humoris.

Bisnis.com, JAKARTA - Agar sukses membangun keterikatan produk di tengah masyarakat Tanah Air, perusahaan diimbau memasarkan produknya melalui iklan bertemakan humoris.

Ketua Umum Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) Harris Thajeb mengatakan tipe iklan humor memang sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia. Namun, tren humor yang digemari masyarakat adalah yang telah menyentuh ranah intelektual.

“Humor yang digemari masyarakat adalah yang tidak jauh berbeda dengan stand up comedy. Biasanya kejutan dalam iklan humor tersebut lebih baik ditempatkan pada akhir iklan,” kata Harris kepada Bisnis, Selasa (24/9/2013).

Dia menambahkan iklan itu akan menimbulkan rasa ingin tahu atau penasaran akan akhir iklan. Selain itu, tentu saja bisa lebih berkesan di ingatan masyarakat dan menciptakan obrolan dari mulut ke mulut (word of mouth).

Kendati demikian, pihaknya menyarankan perusahaan pengiklan jangan pernah memasukkan unsur seks, slapstick, dan sinisme dalam membuat iklan jenis humor. Ketiga hal ini rawan menimbulkan ketersinggungan pihak lain.

Harris mengungkapkan ada dua jenis iklan yang bisa menarik perhatian masyarakat Indonesia yakni jenis humor dan melankolis.

 

Iklan yang melankolis bisa dilihat dari respons positif akan jenis pariwara mengenai orientasi keluarga dan realita kehidupan.

Berdasarkan hasil riset The Nielsen Global Survey of Trust in Advertising menunjukkan sebagian besar masyarakat Indonesia terkesan akan iklan bertema humor (62%). Hal ini diikuti oleh iklan jenis kehidupan nyata (real life) (58%), orientasi nilai (44%), dan orientasi keluarga (40%).

Managing Director Advertising Solutions Nielsen David Webb menuturkan iklan yang menggunakan situasi kehidupan nyata berdampak pada seluruh konsumen di Asia Tenggara. Adapun, iklan-iklan yang berorientasi pada moral dan keluarga serta jenaka juga disenangi konsumen.

“Bagi pengiklan, sangat penting untuk menciptakan keterikatan dengan merk, yang mudah diingat dan bermakna bagi konsumen. Unsur komedi dan iklan yang fokus pada keluarga dan kesehatan yang berbicara kepada hati dan pikiran konsumen di Asia Tenggara menghasilkan respons paling positif,” ujar Webb.

The Nielsen Global Survey of Trust in Advertising dilakukan pada 18 Februari-8 Maret 2013, dan mensurvei lebih dari 29.000 konsumen online di 58 negara di Asia Pasifik, Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Utara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper