Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chatib Basri: Jangan Terlena dengan Keputusan The Fed

Bisnis.com, NUSA DUA - Otoritas fiskal menyatakan keputusan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve menunda pengurangan stimulus moneter jangan sampai membuat Indonesia terlena, karena dapat ditinjau ulang sewaktu-waktu.

Bisnis.com, NUSA DUA - Otoritas fiskal menyatakan keputusan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve menunda pengurangan stimulus moneter jangan sampai membuat Indonesia terlena, karena dapat ditinjau ulang sewaktu-waktu.

Menteri Keuangan M. Chatib Basri mengatakan paket kebijakan untuk mereformasi struktur ekonomi di Tanah Air harus tetap dijalankan.

Meskipun hari ini pasar merespons positif keputusan The Fed, menurutnya implementasi paket kebijakan tetap penting untuk menjaga kepercayaan pasar.

"Kita tidak tahu kapan itu terjadi. Tapi, suatu hari nanti kan QE [quantitative easing] pasti akan diakhiri juga. Jadi, lebih baik kita persiapkan diri dari sekarang," katanya di sela APEC Finance Minister Meeting, Kamis (19/9/2013).

Dengan demikian, lanjutnya, Indonesia akan lebih siap ketika AS benar-benar mengurangi pembelian obligasi di negara berkembang.

Pertemuan para menteri keuangan se-Asia Pasifik yang dihelat 19-20 September, juga akan dimanfaatkan Indonesia membicarakan isu tapering off quantitative easing dengan AS, meskipun The Fed independen dari pemerintah Negeri Paman Sam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper