Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat sepanjang Januari-Juni 2013 nilai ekspor produk perikanan Indonesia ke China melonjak 63,76% akibat meningkatnya ekspor udang dan kepiting.
Saut P. Hutagalung, Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) KKP, menuturkan nilai ekspor ke China sepanjang semester I/2013 mencapai US$210,4 juta. Nilai tersebut naik 63,76% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat US$128,4 juta.
"Pasar yang ekspornya mengalami peningkatan signifikan itu China, naik lebih dari 63%," ujar Saut di kantornya, Selasa (10/9).
Peningkatan tersebut, lanjutnya, didorong oleh naiknya nilai dan volume ekspor udang ke negeri tirai bambu. Hal tersebut a.l. disebabkan oleh penurunan produksi udang di China lantaran penyakit early mortality syndrome.
Pada Januari-Juni 2013, Indonesia mengekspor 3.870 ton udang atau naik 53,82% dibandingkan semester I/2012 yang tercatat 2.516 ton.
Selain peningkatan volume, nilai ekspor udang ke China tercatat melesat 151,67%, yakni dari US$14,2 juta pada semester I/2012, menjadi US$35,7 juta pada semester I/2013.
Tak hanya udang, kepiting juga menjadi primadona ekspor perikanan Indonesia ke China. Pada Januari-Juni 2013, volume ekspornya mencapai 8.881 ton atau senilai US$58,2 juta. "Tapi ada yang negatif ini, ekspor tuna cakalang dan tuna skipjack ke China volumenya turun 64,08%," katanya.
Volume ekspor tuna ke China pada semester I/2013 tercatat hanya 694 ton, padahal tahun lalu volumenya mencapai 1.932 ton. Dari sisi nilai terjadi penurunan 15,06% dari US$1,72 juta menjadi US$1,46 juta.
Data ekspor perikanan ke China
Tahun volume (ton) nilai (US$)
2009 149.280 97,03 juta
2010 213.055 150,37 juta
2011 242.397 220,99 juta
2012 295.486 284,66 juta
Jan-Jun 2013 162.331 210,37 juta
Sumber: Ditjen P2HP KKP, 2013