Bisnis.com, JAKARTA - PT Cemindo Gemilang menginvestasikan US$600 juta untuk membangun pabrik semen terintegrasi pertamanya di Kecamatan Bayah, Lebak, Banten.
Presiden Direktur Cemindo Gemilang Aan Selamat mengatakan dari invetsasi tersebut 70% nya diperoleh dari pinjaman bank dan 30% nya dari internal. Dari total investasi US$450 juta di antaranya untuk pembangunan pabrik, US$150 juta untuk pelabuhan dan jaringan listrik.
“Total luas area untuk pabrik dan pelabuhan sekitar 500 hektar, tapi untuk pabriknya 90 ha,” katanya dalam jumpa pers ground breaking pabrik Semen Merah Putih, di Jakarta, Selasa (10/9/2013).
Semen Merah Putih merupakan produk yang baru menampakkan diri di Indonesia dalam kurun waktu sekitar 1,5 tahun. Dalam distribusinya selama ini, Semen Merah Putih langsung impor dari perusahaannya Chinfon Cement Corporation di Vietnam dengan kapasitas 1 juta ton/tahun dengan revenue US$100 juta/tahun.
Dengan dibangunnya pabrik semen di Indonesia ini, kata Aan, perusahaan menargetkan pasar dalam negeri terlebih dahulu.
“Tapi tidak menuntup kemungkinan ke depan produksi di sini bisa di ekpor. Jadi 4 juta ton/tahun atau 10.000 ton/hari ini masih untuk domestik dulu,” tambahnya.
Sebelum membangun pabrik terintegrasi pertamanya ini, Cemindo Gemilang melalui anak usahanya PT Sarana Agra Gemilang juga mengembangkan pabrik semen di Kupang yang bekerja sama dengan permerintah daerah.
“Di Kupang, kapsitas produksinya 30.000 ton/bulan, kapasitas ini cukup besar karena dipasarkan di Kupang dan sekitarnya seperti Flores NTT dan NTB. Terhadap pemerintah, kami membayar royalty atas pabrik tersebut,” jelas Aan.
Dia menambahkan dengan beroperasinya pabrik Semen Merah Putih di Banten nanti setidaknya akan menyerap sekitar 4.000 tenaga kerja yang sebagian besar dari masyarakat sekitar. Cemindo mengklaim jika pembangunan pabrik tersebut merupakan dukungan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).