Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aston Hadirkan Hotel Neo di Semarang

Bisnis.com, SEMARANG- Grup Archipelago Internasinal (Aston) ramaikan hotel bujet di kota Semarang dengan menghadirkan Neo Hotel dengan nilai investasi Rp30 miliar berkonsep bebas asap rokok. Wakil Presiden Penjualan dan Pemasaran Archipelago International,

Bisnis.com, SEMARANG- Grup Archipelago Internasinal (Aston) ramaikan hotel bujet di kota Semarang dengan menghadirkan Neo Hotel dengan nilai investasi Rp30 miliar berkonsep bebas asap rokok. 

Wakil Presiden Penjualan dan Pemasaran Archipelago International, Norbert Vas menjanjikan lingkungan hotel yang higienis tanpa bau asap rokok. 

"Kami tidak khawatir dengan konsep itu karena pasti ada segmennya, sekaligus sebagai edukasi kepada masyarakat bahwa hotel kami bersih, sehat dengan desain muda dan futuristik," katanya dalam soft opening di Semarang, Rabu (4/9/2013).   

Menurutnya, meski masuk kategori hotel bujet dengan rate Rp328.000 - Rp398.000 per kamar, Neo Hotel berstandar internasional dengan smoke detector, meeting room berkapasitas 400 orang.

Manajer Hotel Neo, Martheas Mulyawan optimistis pada akhir September pihaknya bisa mengoperasionalkan seluruh kamar hotel.

"Yang pasti dengan rate yang ditetapkan, kami siap bersaing dengan hotel kelas melati dan menampilkan keunikan konsep yang modern, muda dan unik," lanjutnya.   

Developer untuk Hotel Neo, PT Linggarjati mengerjakan pembangunan selama 16 bulan sejak April 2012 di area seluas 5.000 meter persegi meliputi 3.100 meter persegi untuk bangunan hotel dan 1.900 meter persegi terdiri dari fasilitas pendukung berupa supermarket dan restoran. 

Direktur Linggarjati, Supartono mengatakan investasi untuk pembangunan hotel mencapai Rp30 miliar dengan rincian Rp27 untuk hotel dan Rp3 miliar untuk fasilitas penunjangnya. 

"Dengan nilai investasi itu, Linggarjati dibantu operator dari Aston akan mampu memenuhi BEP selama 6 tahun," ujarnya. 

Sebagai hotel baru, Neo menggaet kerja sama dengan agen travel untuk menarik konsumen. Sementara, hingga akhir tahun 2013 menargetkan okupansi hingga 60%. (ltc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper