Bisnis.com, JAKARTA - Rata-rata harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) selama Agustus 2013 mencapai US$106,56 per barel, atau naik US$3,44 per barel dari harga pada Juli yang mencapai US$103,12 per barel.
Tim harga minyak Indonesia menilai kenaikkan ICP sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar Internasional. Kenaikkan itu disebabkan turunnya pasokan minyak mentah OPEC pada Juli 2013 sekitar 0,05-0,17 juta barel per hari, akibat menurunnya pasokan dari Libya dan Irak.
Selain itu, kekhawatiran terhadap pasokan minyak dunia akibat ketegangan politik di Mesir dan Suriah juga ikut mendongkrak harga minyak mentah dunia. Apalagi, terminal ekspor minyak mentah di Libya sempat ditutup, dan terjadi sabotase pipa Kirkuk-Ceyhan di Irak oleh para demonstran.
“Meningkatnya harga minyak juga disebabkan membaiknya perekonomian Amerika Serikat dan Eropa yang terlihat dari meningkatnya purchasing manufacture index [PMI], mulai bergairahnya pasar perumahan, dan menurunnya angka pengangguran,” kata Tim harga minyak nasional melalui siaran persnya di Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan minyak oleh Jepang, setelah terganggunya pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
ICP sempat mengalami penurunan pada tengah tahun ini. setelah mencapai US$111,07 per barel pada Januari, ICP sempat naik menjadi US$114,86 per barel pada Februari. Kemudian turun menjadi US$107,42 per barel pada Maret, dan US$100,19 per barel pada April.
Selanjutnya ICP kembali anjlok menjadi US$99,01 per barel pada Mei, dan mulai kembali naik menjadi US$99,97 per barel pada Juni, serta US$103 per barel pada Juli.