Bisnis.com, JAKARTA — Sekitar 80% sarana pengangkutan di Tanjung Priok perlu peremajaan karena berusia hampir di atas 20 tahun.
Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Bidang Transportasi Sjafrizal BK mengungkapkan umur kendaraan yang sudah tua dinilai turut menyumbang lamanya mobilisasi barang yang terjadi di Tanjung Priok.
Usia kendaraan yang hampir melebihi 20 tahun mempersulit pengendara, khususnya dalam situasi macet sehingga kerap kali mereka memilih bergerak menunggu situasi lebih lenggang.
Kendaraan tua ini nantinya dikhawatirkan tidak dapat beroperasi sebab jalan lingkar pelabuhan yang sedang dibangun cukup tinggi.
“Masalahnya jalan itu cukup tinggi, yang sangat mempengaruhi faktor kelancaran itu adalah kondisi kendaraan itu yang sudah tua mencapai di atas 20 tahun,” ujarnya, Senin (2/9/2013).
Untuk mengatasi masalah ini, pihak operator berencana meremajakan sejumlah kendaraan. Namun, rencana ini terbentur kemacetan yang terjadi di Priok serta tingginya nilai investasi peremajaan kendaraan tersebut.
Tractor head untuk peti kemas berukuran 40 feet berharga hingga Rp1 miliar sementara untuk ukuran 20 feet sekitar Rp650 juta.
Di samping itu, kemacetan yang memperlambat mobilitas arus barang dinilai menurunkan nilai ekonomi yang menyebabkan sulitnya mewujudkan wacana peremajaan kendaraan.