Bisnis.com, JAKARTA - Kenaikan harga kedelai kali ini yang mencapai Rp8.700 per kg-Rp9.000 per kg merupakan yang tertinggi dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya.
"Jika dilihat dari tingkat kenaikan harga, untuk tahun ini merupakan kenaikan tertinggi sepanjang sejarah," kata Sutaryo, Ketua II Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakopti), Rabu (28/8).
Dia menjelaskan harga kedelai di tingkat perajin saat ini mencapai Rp8.700 per kg-Rp9.000 per kg. Dia menambahkan mencatat kenaikan harga kedelai tidak terjadi kali ini saja tetapi sudah sejak 2008.
"Bahkan pada Juli 2012 juga pernah terjadi tetapi tidak separah tahun ini," katanya.
Menurutnya, kenaikan harga kedelai dipicu oleh ketidakseimbangan kebutuhan dan pasokan kedelai.
Sutaryo menambahkan pengrajin tahu dan tempe saat ini membutuhkan setidaknya 132.000 ton kedelai per bulan atau 1,6 juta ton per tahun, sedang produksi dalam negeri hanya sekitar 600.000 ton per tahun.
Kondisi ini menyebabkan pasokan kedelai di pasaran langka sehingga harganya terkerek naik. "Kondisi teman-teman kami di lapangan sudah semakin memprihatinkan," katanya.
Dia berharap pemerintah melakukan tindakan antisipasi jangka pendek, jangka panjang dan jangka menengah untuk mengatasi persoalan itu.
Untuk jangka pendek, pihaknya meminta Bulog untuk melakukan intervensi untuk mengamankan harga kedelai di pasaran.
"Bulog kan sudah memiliki payung hukum untuk melakukan impor jadi kami harap ini bisa segera ditindaklanjuti dan direalisasikan," tegasnya.