Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RAPP Tingkatkan Pengawasan Kebakaran Lahan

Bisnis.com, JAKARTA--PT Riau Andalan Pulp and Paper menambah intensitas monitoring kebakaran lahan di areal konsesi perusahaan seiring peningkatan titik api di Riau.

Bisnis.com, JAKARTA--PT Riau Andalan Pulp and Paper menambah intensitas monitoring kebakaran lahan di areal konsesi perusahaan seiring peningkatan titik api di Riau.

Presiden Direktur RAPP Kusnan Rahmin menuturkan monitoring kebakaran lahan dilakukan secara rutin oleh perusahaan. Apalagi saat memasuki musim kemarau.

"Kita selalu antisipasi, monitor rutin. Ini kegiatan rutin yang dilakukan, kalau di musim panas intensitasnya kita tingkatkan," ujarnya, Selasa (27/8/2013).

RAPP mengantongi konsesi seluas 350.000 hektare di Riau. Selain monitoring di dalam konsesi, RAPP juga mengantisipasi timbulnya kebakaran di lahan masyarakat yang berisiko merembet ke areal perusahaan. "Yang jelas kita monitor di areal kita. Lahan masyarakat yang dekat juga kita monitor," katanya.

Kusnan menuturkan setiap hari RAPP melakukan patroli kebakaran lahan melalui darat, air, dan udara. Sebagai antisipasi, perusahaan juga menyiapkan truk pemadam kebakaran, helicopter, dan patroli airboat untuk mendukung pemadaman api.

"Kita juga punya alat penanggulangan kebakaran seperti waterous floto HP kit dan wildfire Mark-3 kit," tuturnya.

Selain didukung peralatan, RAPP juga membentuk 22 tim Masyarakat Peduli Api (MPA) yang tersebar di 10 wilayah dan menyiapkan 665 orang tim reaksi cepat pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

Seperti diberitakan Bisnis, berdasarkan pantauan satelit NOAA-18 pada Selasa (27/8), jumlah titik panas (hotspots) di Riau mencapai 264 titik. Jumlah itu hampir sama dengan hotspot pada 24 Juni 2013 sebanyak 265 titik.

Sebaran hotspot di Riau meliputi Kabupaten Pelalawan 76 titik, Indragiri Hulu 42 titik, Roran Hilir 34 titik, Rokan Hilir 29 titik, Kampar 26 titik, Bengkalis 26 titik, Kuantan Sengingi 14 titik, Siak 11 titik, Rokan Hulu 8 titik dan Dumai 4 titik.

Kondisi tersebut menyebabkan kabut asap sangat tebal dan menutup Kota Pekanbaru sehingga mengganggu penerbangan dari dan ke Bandara Sultan Syarif Kasim II.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper