Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Produk Kemasan Tolak Antidumping Bahan Baku Plastik

Bisnis.com, JAKARTA - Pengajuan bea masuk antidumping (BMAD) untuk bahan baku plastik polyethylene terephthalate (PET) dinilai bisa memicu kenaikan harga produk yang menggunakan kemasan plastik.

Bisnis.com, JAKARTA - Pengajuan bea masuk antidumping (BMAD) untuk bahan baku plastik polyethylene terephthalate (PET) dinilai bisa memicu kenaikan harga produk yang menggunakan kemasan plastik.

Menanggapi kemungkinan itu, beberapa asosiasi industri pengguna kemasan plastik telah menyiapkan position paper guna menolak penerapan BMAD PET tersebut.

Beberapa pelaku industri yang terlibat di antaranya Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Asosiasi Roti, Biskuit, dan Mie Instan (Arobim), Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim), dan Asosiasi Perusahaan Air Minum dalam Kemasan Indonesia (Aspadin).

Ketua Umum Aspadin Hendro Baroeno menyebutkan saat ini Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) masih memproses petisi dumping yang sebelumnya diajukan beberapa perusahaan di bawah bendera Indorama Group.

"Oleh karena itu, kami dari lintas asosiasi sudah menyiapkan komitmen dalam paper penolakan BMAD PET dan surat kepada pemerintah. Sudah tahap final," kata Hendro kepada Bisnis, Selasa (27/8/2013).

Dalam position paper dan surat yang akan diajukan kepada Kementerian Perdagangan, KADI, dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), lintas asosiasi akan mengajukan beberapa poin penolakan, di antaranya menolak monopoli yang dilakukan beberapa pabrik PET milik Indorama.

Pasalnya, lanjut Hendro, jika monopoli terjadi, hanya pihak Indorama yang diuntungkan. Dia menegaskan produsen industri makanan dan minuman berkemasan akan selalu mencari penyedia PET kedua dengan harga kompetitif untuk menyiasati agar harga produk tidak melonjak.

Pada pertengahan tahun lalu, KADI menerima pengajuan antidumping PET dari Korea, China, Singapura dan Taiwan. Pengajuan dilakukan tiga perusahaan Indorama Group, yakni PT Indorama Synthetics Tbk, PT Indorama Ventures Indonesia, dan PT Polypet Karyapersada.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper