Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

92 Siswa Indonesia Tertipu Sekolah Pilot Filipina

Bisnis.com, JAKARTA—Sebanyak 92 siswa Indonesia tertipu dan menjadi korban ketidakberesan manajemen sekolah pilot asal Filiphina, Aviatour Flight School sejak 2010 padahal dana ratusan juga rupiah sudah dikeluarkan.

Bisnis.com, JAKARTA—Sebanyak 92 siswa Indonesia tertipu dan menjadi korban ketidakberesan manajemen sekolah pilot asal Filiphina, Aviatour Flight School sejak 2010 padahal dana ratusan juga rupiah sudah dikeluarkan.

Ketua Perwakilan Orang Tua Siswa eks Aviatour Flight School Kapten Samson mengatakan pihaknya sudah menjadi korban praktik sekolah pilot yang tidak bertanggung jawab.

“Kini kami tengah mengurus untuk pengembalian dana atau refund melalui jasa pengacara di Filipina. Jika upaya damai tak juga berhasil, akan ditempuh upaya hukum melalui jalur Interpol. Proposal refund kami ditolak,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (26/8).

Saat ini tercatat ada 92 siswa dan siswi asal Indonesia sekolah penerbangan itu tetapi aktivitas mereka tak jelas, dan mereka sudah terlanjur membayar dengan dana cukup besar. Siswa Indonesia mendominasi 80% dari siswa sekolah ini.

“Masalah dan derita kami keluarga para siswa calon pilot ini kami sampaikan, dengan haraan tidak ada lagi korban di Indonesia. Cek dulu kebenaran sekolah serta fasilitas pendukunya jika akan masuk sekolah pilot. Jangan sampai menjadi korban, membayar mahal tapi kualitas pendidikan buruk,” katanya.

Selain tidak jelas, perlakuan tidak manusiawi juga diterima ketika murid Indonesia diusir dari pemondokan karena pihak sekolah tidak membayar biaya sewa ke pemilik gedung.

Presiden Federasi Pilot Indonesia Kapten Hasfrinsyah mengatakan selama ini pihaknya menerima banyak keluhan mengenai para siswa yang mengalami masalah dalam menjalani pendidikan di sekolah pilot.

Keluhan itu di antaranya masa pendidikan yang selesai tidak tepat pada waktunya, siswa ditelantarkan selama pendidikan, dan adanya hidden cost atau tingginya pembiayaan tidak terduga yang dibebankan.

Ironisnya, setelah biaya pendidikan dibayar lunas, tidak ada kegiatan belajar yang berkelanjutan. “Ternyata akhir perjalanan pendidikannya tidak sesuai dengan yang ditawarkan sebelumnya.”

Pihaknya mengimbau kepada para orang tua yang berencana untuk mengirim anak-anak mereka ke sekolah pilot untuk mempertimbangkan kembali. Tetapi dalam hal ini pihaknya bukan berarti menghambat putra-putri Indonesia untuk bergabung dengan sekolah pilot di dalam maupun luar negeri. “Sebaiknya para orang tua lebih selektif untuk memilih sekolah pilot.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Tahir Saleh
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper