Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Gas, Pengusaha Minta Gas Benggala untuk Industri

Bisnis.com, MEDAN - Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Pengguna Gas (Apigas) Sumatra Utara meminta gas dari Benggala A Langkat segera diputuskan alokasinya untuk industri yang selama ini kekurangan gas.

Bisnis.com, MEDAN - Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Pengguna Gas (Apigas) Sumatra Utara meminta gas dari Benggala A Langkat segera diputuskan alokasinya untuk industri yang selama ini kekurangan gas.

Ketua Apigas Johan Brien mengatakan hingga saat ini pemerintah melalui Pertamina EP belum memutuskan alokasi gas yang dihasilkan dari sumur Benggala A di Langkat. Menurut Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 tahun 2010 tentang Alokasi dan Pemanfaatan Gas Bumi, alokasi gas domestik diperuntukkan untuk peningkatan lifting, industri pupuk, kelistrikan dan industri lainnya.

Namun, dia menilai kondisi krisis gas industri di Sumut yang cukup parah dinilai harus dijadikan prioritas agar perusahaan-perusahaan gas di Sumut tidak gulung tikar. 

"Mengingat Sumut sudah krisis gas, kami berharap ada satu keputusan yang memang sangat mendesak, Kami berharap pemerintah segera memutuskan untuk mengalokasikan gas Benggala Langkat untuk industri," ujarnya kepada Bisnis, Senin (26/8/2013).

Dia mengatakan proses pemasangan pipa di Sumur Benggala A Langkat sudah mencapai lebih dari 90%. Diperkirakan pada akhir Agustus, gas di sumur Benggala A Langkat sudah dapat dialirkan untuk kebutuhan PLN dan industri.

Akan tetapi, dia menilai gas yang dihasilkan tersebut tidak dialokasikan untuk PLN. Pasalnya, banyak industri yang tengah menjerit kekurangan pasokan gas bagi bahan bakar. Diharapkan pemerintah secerpatnya memberikan keputusan agar alokasi tersebut untuk industri, bukan untuk PLN.

"Tolong bagi pihak-pihak yang tidak bisa membantu penyelesaian krisis gas, lebih baik tidak melakukan upaya untuk mengganjal," paparnya.

Pemasangan Pipa

Agus Amperianto, Manager Humas PT Pertamina EP, mengatakan kepastian untuk melanjutkan pemasangan pipa gas Benggala A sudah ada kejelasan. Dia menjelaskan bahwa Bupati Langkat telah memberikan surat dispensasi izin pemasangan pipa gas.

Pertamina EP mengaku akan memenuhi seluruh perizinan yang disyaratkan oleh Pemkab Langkat termasuk izin Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), izin lokasi, izin mendirikan bangunan dan izin penggalian.

Menurutnya Sumur Benggala diperkirakan memiliki cadangan sebesar 10 Mmscfd dan dapat digunakan sebesar 6 Mmscfd untuk 1,5 tahun. Gas dari Sumur Benggala A dapat menambah pasokan gas menjadi 13 Mmscfd. Saat ini Pertamina EP telah memasok gas industri sebesar 7 MMmscfd.

Krisis gas di Sumut mengakibatkan tiga perusahaan industri terancam gulung tikar setelah sebelumnya sepanjang semester I/2013 sebanyak dua industri telah menutup operasionalnya.

Pejabat Sementara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sumatra Utara Tohar Suhartono mengatakan pasokan gas di Sumut tersisa 7 million metric cubic feet per day (Mmscfd) dari PT Pertamina EP. Kebutuhan untuk 49 industri di Sumut rata-rata mencapai 18 Mmscfd - 22 Mmscfd.

Kadin Sumut sudah meminta kepada PT Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk menambah pasokan gas. Namun, PGN tidak dapat berbuat apa-apa akibat pasokan dari PT Pertiwi Nusantara Resources (PNR) sebesar 10 Mmscfd terhenti pada 10 Juli 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sukirno
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper