Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Juru Masak Kuliner Khas Indonesia Minim

Bisnis.com, JAKARTA — Pengutamaan penggunaan buku referensi menu kontinental dibandingkan dengan menu dalam negeri menjadi penyebab minimnya juru masak dari Indonesia yang mahir menyajikan kuliner Nusantara di luar negeri.

Bisnis.com, JAKARTA — Pengutamaan penggunaan buku referensi menu kontinental dibandingkan dengan menu dalam negeri menjadi penyebab minimnya juru masak dari Indonesia yang mahir menyajikan kuliner Nusantara di luar negeri.

Wakil Presiden Association of Culinary Professional (ACP) Indonesia Stefu Santoso mengatakan hampir semua sekolah menengah kejuruan atau perguruan tinggi di Indonesia menggunakan buku referensi yang hanya mengajarkan bagaimana membuat menu kontinental.

“Kebanyakan praktek masak yang dilakukan hanya untuk menu masakan dari Eropa dan Amerika Serikat. Namun, masakan Prancis yang paling mempengaruhi pendidikan mereka,” kata Stefu kepada Bisnis, Rabu (21/8/2013).

Dia menambahkan selama ini berbagai kompetisi masak yang digelar juga lebih mengutamakan menu-menu asing. Ini semakin menjadikan juru masak nasional enggan untuk memperdalam ilmu mengenai kuliner khas daerah Tanah Air.

Padahal, lanjutnya, permintaan kuliner Indonesia di mancanegara sangat tinggi dan prospek bisnis yang bagus. Ini terbukti ketika Stefu mengadakan pameran kuliner untuk 1.000 orang di Shanghai, China. Peserta pameran menghabiskan suguhan 400 mangkok soto ayam dan ribuan tusuk sate dalam sehari.

Dia menilai sebenarnya buku referensi mengenai kuliner khas Indonesia sudah banyak, tetapi belum ada sekolah maupun perguruan tinggi yang mau menggunakannya sebagai acuan. Padahal, pemerintah Indonesia getol mensosialisasikan 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia.

Dia berharap baik pemerintah, pemerhati kuliner, dan sektor pendidikan bersama-sama untuk menggencarkan pengembangan menu Indonesia dari sisi juru masak agar bisa bernilai tambah di pasar internasional.

Menurutnya, hal ini dibutuhkan pembahasan mengenai bahan baku, penyediaan alat masak, modal, hingga pengurusan izin kerja.

ACP mengaku akan mengembangkan buku referensi mengenai kuliner dasar Indonesia dan berusaha untuk mempromosikan di sekolah maupun perguruan tinggi. “Chef Indonesia harus mulai belajar bagaimana membuat bumbu inti merah, putih, dan kuning khas Indonesia,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper