Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berencana menggenjot sektor industri precast atau beton pracetak. Kementerian berharap sektor ini dapat meraih lebih dari 50% pangsa pasar konstruksi nasional.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengungkapkan hingga 2010 sistem precast concrete baru memiliki pangsa pasar sekitar 25% dari total pangsa pasar konstruksi.
“Industri precast akan diharapkan untuk berpartisipasi paling kurang lebih dari 50% pangsa pasar konstruksi,” katanya dalam seminar Toward Sustainable Development in Indonesia, Selasa (20/8/2013).
Dia menjelaskan secara umum industri konstruksi masih berjuang dengan permasalahan inefisiensi pada implementasi proses konstruksi. Untuk itu, jelasnya, penguatan industri beton pracetak tersebut akan meningkatkan industri konstruksi yang ramping (lean construction).
“Masih terlalu banyak limbah di dalam aktifitas [konstruksi]. Lean Construction akan mengatur proses produksi sehingga jumlah limbah dapat dikurangi dan pada saat yang sama memberikan nilai-nilai sustainability, serta menjadi sebuah keuntungan kompetitif bagi penyedia jasa konstruksi di Indonesia,” ungkapnya.
Hermanto mengungkapkan pemerintah selalu berupaya keras untuk mendukung penggunaan sistem beton pracetak tersebut sebab dapat meningkatkan efisiensi produksi di industri konstruksi nasional.
Kementerian PU, terangnya, selalu menjadi perintis penggunaan precast telah dibuktikan kualitas, kecepatan dan efisiensinya.
“Sampai sekarang telah terbangun 525 blocks (51.389 unit) vertical housing yang menggunakan sistem precast tahan gempa. Selain itu juga jembatan dan overpass,” urainya.
Dia menambahkan hingga saat ini industri konstruksi precast Indonesia sudah dapat bersaing pada tingkat internasional. Hal itu dibuktikan dengan kesuksesan ekspor teknologi konstruksi ke Aljazair, Kenya, dan Timor Leste.
“Indonesia juga baru saja dipercaya untuk memegang proyek konstruksi di Arab Saudi dan Myanmar,” imbuhnya.